kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Tujuan, Latar Belakang, dan 5 Negara Pendiri ASEAN


Sabtu, 25 November 2023 / 05:25 WIB
Tujuan, Latar Belakang, dan 5 Negara Pendiri ASEAN
ILUSTRASI. Tujuan Dibentuknya ASEAN, Lima Negara Pendiri ASEAN, dan Latar Belakang Terbentuknya ASEAN.


Penulis: Virdita Ratriani

Tujuan ASEAN - Tujuan dibentuknya ASEAN, lima negara pendiri ASEAN, dan latar belakang terbentuknya ASEAN akan dijelaskan dalam artikel ini. HUT ASEAN 2022 diperingati pada Senin, 8 Agustus 2022. Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN adalah organisasi antar negara kawasan Asia Tenggara.

ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Ada lima negara pendiri ASEAN di antaranya adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. 

Tujuan dibentuknya ASEAN pun tercantum dalam Deklarasi Bangkok. Salah satu tujuan dibentuknya ASEAN adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan. Ini untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai. 

Lantas, seperti apa sejarah ASEAN dan tujuan dibentuknya ASEAN? 

Baca Juga: Tema dan Logo HUT ASEAN 2022 yang Diperingati 8 Agustus

Sejarah ASEAN dan lima negara pendiri ASEAN 

Lima negara pendiri ASEAN

Lima negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. 

Mengutip laman resmi Sekretariat Nasional ASEAN, latar belakang terbentuknya ASEAN adalah keinginan kuat dari para pendirinya untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. 

Hal tersebut mengemuka karena situasi di kawasan pada era 1960-an berhadapan dengan situasi rawan konflik.  Misalnya, perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antarnegara di kawasan. Jika ini dibiarkan, jelas bisa mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan. 

Dirangkum dari laman Kementerian Luar Negeri, pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, lima negara pendiri ASEAN mengirimkan wakilnya untuk menindaklanjuti Deklarasi Bersama dengan melakukan pertemuan dan penandatangan Deklarasi ASEAN (The ASEAN Declaration) atau yang dikenal dengan Deklarasi Bangkok (Bangkok Declaration). 

Baca Juga: Lima Negara Pendiri ASEAN, Sejarah Berdiri, dan Tanggal Berdirinya ASEAN

Wakil dari lima negara pendiri ASEAN adalah Menteri Luar Negeri Indonesia (Adam Malik), Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia (Tun Abdul Razak), Menteri Luar Negeri Filipina (Narciso Ramos), Menteri Luar Negeri Singapura   (S. Rajaratnam), dan Menteri Luar Negeri Thailand (Thanat Khoman). 

Isi Deklarasi Bangkok itu adalah sebagai berikut: 

  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara; 
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional; 
  • Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi; 
  • Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada; 
  • Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. 

Baca Juga: ​Link Twibbon HUT ASEAN 2022 dan Cara Membagikannya di Media Sosial

Ditandatanganinya Deklarasi Bangkok tersebut, membuat organisasi kawasan yang diberi nama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) telah resmi berdiri. 

Negara-negara anggota ASEAN, berdasarkan tanggal menjadi anggota, adalah Indonesia (8 Agustus 1967), Malaysia (8 Agustus 1967), Singapura (8 Agustus 1967), Thailand (8 Agustus 1967), Filipina (8 Agustus 1967), Brunei Darussalam (8 Januari 1984), Vietnam (28 Juli 1995), Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli 1997), dan Kamboja (30 April 1999).

Baca Juga: Profil 10 Negara ASEAN Secara Singkat

Tujuan dibentuknya ASEAN 

Tujuan dibentuknya ASEAN

Tujuan pembentukan ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok adalah untuk: 

  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan. Ini untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai. 
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara-negara di kawasan ini, serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. 
  • Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
  • Saling memberikan bantuan dalam bentuk saran-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang pendidikan, profesi, teknik, dan admistrasi. 
  • Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi internsional. Juga, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat mereka. 
  • Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara. 
  • Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai organisasi internasional dan regional yang mempunyai tujuan yang serupa. Dan, untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerja sama secara erat di antara mereka sendiri. 

Nah, itulah lima negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Serta tujuan dibentuknya ASEAN yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×