kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tunjukkan Kekuatan Pemimpin Masa Depan, MBS Jamu Xi Jinping dan Pemimpin Timur Tengah


Jumat, 09 Desember 2022 / 16:48 WIB
Tunjukkan Kekuatan Pemimpin Masa Depan, MBS Jamu Xi Jinping dan Pemimpin Timur Tengah
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan Presiden China Xi Jinping menandatangani dokumen selama pertemuan di Riyadh, Arab Saudi 8 Desember 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Presiden China Xi Jinping bertemu dengan para pemimpin Arab dalam pertemuan puncak yang disebut "tonggak sejarah" pada Jumat (9/12). 

Pertemuan yang diselenggarakan Arab Saudi tersebut untuk menunjukkan kekuatan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai calon pemimpin Timur Tengah dan mitra utama bagi kekuatan global.

Para pemimpin negara-negara Liga Arab yang mencakup Teluk, Levant, dan Afrika mulai tiba di Riyadh pada Kamis.

Saat itu, Xi menerima sambutan mewah dari Pangeran Mohammed dan menandatangani pakta kemitraan China-Saudi dengan Raja Salman, yang menunjukkan hubungan yang semakin erat.

Baca Juga: Menkeu AS Tegaskan Resesi Ekonomi AS Tidak Bisa Dihindari

Sementara itu, Amerika Serikat dengan hati-hati mengamati pengaruh yang tumbuh dari Beijing di wilayah tersebut. Di mana China memiliki kepentingan sebagai konsumen energi terbesar di dunia dan perusahaan China berkembang menjadi teknologi dan infrastruktur lainnya.

Kunjungan Xi juga datang pada saat aliansi lama Riyadh dengan Washington tegang karena hak asasi manusia, kebijakan energi dan Rusia, serta keraguan Teluk tentang komitmen penjamin keamanan utama Amerika ke wilayah tersebut.

Dalam pernyataan bersama yang panjang pada hari Jumat, Beijing dan Riyadh berjanji untuk meningkatkan kerja sama dan menekankan prinsip-prinsip kedaulatan dan "tanpa campur tangan", sambil menegaskan pentingnya solusi damai untuk konflik Ukraina.

Arab Saudi dan sekutu Teluk menentang tekanan AS untuk memutuskan hubungan dengan sesama produsen minyak OPEC+ Rusia atas invasinya ke Ukraina. 

Baca Juga: Xi Jinping Mengunjungi Saudi, Ada Rencana Teken Kesepakatan US$ 29,3 Miliar


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×