Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - ANKARA. Pemerintah Turki mendukung serangan yang dilancarkan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Suriah. Turki menyebut serangan itu sebagai respons yang tepat atas dugaan serangan gas beracun yang menyebabkan puluhan warga sipil tewas di Douma.
Douma yang terletak di pinggiran Damaskus merupakan benteng terakhir bagi pemberontak yang menentang rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Kami menyambut baik operasi ini yang telah memperlihatkan kesadaran rasa kemanusiaan dalam menanggapi serangan di Douma, yang patut diduga dilakukan oleh rezim (Suriah)," kata Kementerian luar negeri Turki, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Sabtu (14/4).
Seperti diketahui, Sabtu dini hari, Amerika Serikat, Inggris dan Prancis melancarkan serangan rudal terhadap rezim al-Assad. Gempuran AS dan sekutunya dilakukan sepekan setelah dugaan serangan gas mematikan di Douma.
Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag mengatakan, serangan itu tidak diluncurkan melalui pangkalan udara Incirlik di selatan Turki. "Turki mendapat informasi sebelum serangan itu. Namun, pangkalan Incirlik tidak digunakan dalam serangan itu," tulisnya di Twitter.
Ankara mengatakan serangan senjata kimia yang tanpa pandang bulu menargetkan warga sipil merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak boleh dibiarkan begitu saja.
"Rezim Suriah, yang telah menyengsarakan rakyatnya sendiri selama lebih dari tujuh tahun, baik itu dengan senjata konvensional atau kimia, memiliki rekam jejak kejahatan yang terbukti terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang. Hati nurani komunitas internasional tidak meragukan itu," kata Kementerian luar negeri Turki.
Turki adalah penentang rezim al-Assad yang sangat vokal dan mendukung pemberontak yang berjuang untuk menurunkannya. Namun, dalam beberapa bulan terakhir ini, Turki telah berhubungan erat dengan Rusia untuk solusi politik di Suriah, meskipun Moskow tetap merupakan sekutu utama rezim al-Assad.