Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Angkatan Laut Rusia telah mengirim kapal perang keempat ke pantai Mediterania Suriah ketika ketegangan di provinsi barat laut Idlib menjadi semakin panas dengan Turki.
Melansir The Moscow Times, kapal besar Novocherkassk difoto saat melintasi selat Bosphorus yang sibuk di Turki, beberapa hari setelah Rusia mengirim dua kapal perang yang dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr menuju pantai Suriah. Kapal perang Fregat ketiga telah berada di Mediterania sejak Desember.
Baca Juga: Makin berkobar, militer Turki lagi-lagi tembak jatuh jet tempur Suriah
Turki dan Rusia semakin dekat untuk mengalami konfrontasi militer di Suriah dalam beberapa hari terakhir.
Reuters memberitakan, Ankara melancarkan kampanye militer pada pekan lalu di Idlib melawan pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia. Serangan itu bermaksud untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai kubu pemberontak.
Turki mengatakan serangan udara pemerintah Suriah menewaskan 33 tentara Turki Kamis, sehingga jumlah korban tewas di Idlib menjadi 54 tentara Turki pada Februari.
Baca Juga: Pertempuran memanas, jet Turki tembak jatuh pesawat Suriah
Pasukan Turki menanggapi serangan dengan menembak jatuh dua pesawat tempur pemerintah Suriah dan menyerang bandara militer. Kementerian pertahanan Turki mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka menembak jatuh pesawat perang Suriah lainnya.
Presiden Vladimir Putin dan Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan bertemu Kamis ini dalam upaya untuk meredakan ketegangan.
Baca Juga: Turki-Rusia panas, Putin: Kami akan membuat kondisi sehingga tak ada yang mau perang
Rusia dan Suriah telah melakukan sejumlah latihan angkatan laut di pelabuhan Tartus dalam beberapa bulan terakhir. Rusia telah mempertahankan fasilitas militer Tartus sejak 1971 dan baru-baru ini pindah untuk memperluas pijakannya di sana hingga 2092.
Rusia telah melakukan kampanye udara dan laut untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 2015 karena sekutunya telah bergulat dengan perang saudara yang sudah berlangsung selama sembilan tahun lamanya.