kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ukraina buka proses pidana untuk selidiki penyebab pesawat mereka jatuh di Iran


Rabu, 08 Januari 2020 / 17:55 WIB
Ukraina buka proses pidana untuk selidiki penyebab pesawat mereka jatuh di Iran


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KIEV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan, negaranya akan menguji kelaikan seluruh pesawat sipil, setelah sebuah pesawat Ukraina jatuh di Iran pada Rabu (8/1) yang menewaskan seluruh penumpang.

Selain itu, melansir Reuters, Zelenskiy menginstruksikan jaksa untuk membuka proses pidana tanpa menentukan siapa yang akan terlibatkan, dan mengatakan, komisi harus dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu.

Sebuah pesawat maskapai Ukraina jatuh dan terbakar tak lama setelah lepas landas dari Teheran, menewaskan 176 orang termasuk kru, dalam kecelakaan yang laporan awal menyebut kegagalan mesin sebagai penyebab.

Baca Juga: Iran tidak akan menyerahkan kotak hitam pesawat Ukraina yang jatuh di Teheran

Puing-puing dan bagian-bagian mesin yang membara berserakan di sebuah lapangan sekitar 10 km dari Bandara Imam Khomeini, Teheran, ketika para petugas penyelamat dengan masker wajah mengambil mayat para korban.

Kedutaan Ukraina di Iran mengutip informasi awal menyebutkan, Boeing 737 mengalami kerusakan mesin dan penyebab kecelakaan itu bukan aksi "terorisme".

Ukraine International Airlines (UIA) mengatakan, sedang melakukan segala kemungkinan untuk mengkonfirmasi penyebab pesawatnya jatuh. Penyelidikan akan melibatkan Boeing juga otoritas Ukraina dan Iran.

Baca Juga: Pesawat Ukraina dengan 180 orang penumpang jatuh di Iran

Zelenskiy mengungkapkan, semua yang ada di pesawat nahas tersebut, 167 penumpang dan 9 awak, meninggal dunia. "Belasungkawa saya kepada para kerabat dari semua penumpang dan awak," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Api berkobar sangat hebat sehingga kami tidak bisa melakukan penyelamatan. 22 ambulans, empat ambulans bus, dan sebuah helikopter di lokasi itu," ujar Pirhossein Koulivand, Kepala Dinas Darurat Iran, kepada televisi pemerintah Iran seperti dikutip Reuters.

Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko menuturkan, para korban termasuk 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, tiga warga Jerman, dan tiga warga Inggris. Sebagian besar penumpang sedang transit.

Baca Juga: Otoritas penerbangan larang maskapai terbang di wilayah Irak, Iran, Teluk Oman

Media Iran mengutip seorang pejabat otoritas penerbangan setempat melaporkan, pilot tidak mengumumkan keadaan darurat sebelum pesawat jatuh.

Pesawat yang jatuh adalah Boeing 737-800NG yang baru berusia tiga tahun dan dalam perjalanan ke Kiev, menurut situs pelacakan udara FlightRadar24. "Pemeliharaan terjadwal terakhir dari pesawat itu pada 6 Januari 2020," sebut UIA.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×