Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - KYIV- Pasukan Rusia telah mengurangi jumlah serangan bom berpemandu di permukiman perbatasan di wilayah Kharkiv timur laut Ukraina.
Oleh Syniehubov, Gubernur setempat pada hari Senin, sementara pasukan Moskow berjuang untuk mengusir serangan lintas perbatasan Ukraina di wilayah Kursk.
Rusia telah lama menggempur desa-desa Ukraina yang terletak di perbatasan dengan artileri dan bom berpemandu yang sangat merusak. Rusia meningkatkan serangan di wilayah Kharkiv pada bulan Mei, ketika pasukan Moskow membuka front baru di wilayah utara.
"Kami telah mencatat penurunan tajam dalam serangan bom berpemandu dalam beberapa hari terakhir. Jika wilayah perbatasan kami telah mengalami 30 hingga 60 serangan bom berpemandu per hari, sekarang tidak lebih dari 10," kata Oleh Syniehubov, gubernur, kepada TV nasional.
Baca Juga: Peran Tol yang Akan Menjadi Obat Kuat Bagi Bisnis Penyeberangan dan Logistik
Ia menambahkan bahwa Rusia terus menyerang infrastruktur sipil, dan karena alasan itu otoritas regional berencana untuk memperketat aturan jam malam untuk sekitar 100 permukiman di dekat perbatasan dan garis depan.
Moskow membantah telah menargetkan warga sipil atau infrastruktur sipil dalam invasinya ke Ukraina. Ribuan orang telah tewas dan terluka dalam serangannya.
Pada saat yang sama, otoritas regional di wilayah tetangga Sumy, yang berdekatan dengan wilayah Kursk Rusia, melaporkan jumlah serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah peluncuran serangan perbatasan terbesar ke Rusia selama perang skala penuh yang telah berlangsung lebih dari 29 bulan.