Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Amerika Serikat mengoperasikan ribuan tank M1 Abrams yang diciptakan oleh General Dynamics dan siap untuk mengirim lusinan ke Ukraina sebagai kebalikan dari kebijakan sebelumnya.
Tetapi M1 Abrams dipandang tidak cocok untuk Ukraina karena digerakkan oleh mesin turbin gas dengan konsumsi bahan bakar tinggi yang akan menciptakan tantangan bagi Ukraina untuk tetap menyediakannya meskipun dapat juga menggunakan diesel.
Leopard 2 menggunakan mesin yang lebih ekonomis yang membakar solar, yang juga lebih mudah didapat daripada minyak tanah.
Pemerintah Inggris mengumumkan pada bulan Januari akan mengirim satu skuadron, atau 14, tank tempur Challenger 2 miliknya. Namun, tidak seperti Leopard 2, tank tersebut tidak digunakan secara luas, yang membatasi berapa banyak yang dapat tersedia untuk Ukraina.
Baca Juga: Jerman Setuju Kirim Tank Leopard ke Ukraina, Rusia Marah Besar
Selain itu, tidak seperti M1 Abrams dan Leopard 2 yang keduanya memiliki meriam kaliber 120 mm, Challenger 2 memiliki senapan laras panjang dengan kebutuhan amunisi yang berbeda, membatasi interoperabilitas.
Prancis mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengirim tank Leclerc, yang memiliki meriam smooth bore 120 mm. Tetapi juga dikatakan, misi luar negeri Prancis membatasi jumlah yang tersedia untuk dikirim dan mengatakan tuntutan perawatan tank cukup berat. Itu menandakan tank tersebut tidak ideal untuk Ukraina.