kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Uni Eropa Kerek Tarif Mobil Listrik China, Produsen Mobil Eropa Resah & Gelisah


Kamis, 13 Juni 2024 / 08:23 WIB
Uni Eropa Kerek Tarif Mobil Listrik China, Produsen Mobil Eropa Resah & Gelisah
ILUSTRASI. Keputusan Uni Eropa untuk menerapkan tarif pada kendaraan listrik China dapat berdampak luas bagi produsen mobil Eropa. REUTERS/Yves Herman


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

China menyumbang hampir 32% penjualan BMW pada kuartal pertama dan sekitar 30% untuk rivalnya Volkswagen dan Mercedes-Benz.

Oleh karena itu, tindakan pembalasan dapat merugikan perusahaan-perusahaan tersebut.

VW mengatakan “dampak negatif” dari tarif tersebut lebih besar daripada potensi manfaatnya bagi industri otomotif Eropa dan khususnya Jerman.

CEO Mercedes Ola Kaellenius mengatakan pencabutan pembatasan dan perluasan perdagangan yang adil dan bebas telah menghasilkan pertumbuhan ekonomi. 

"Jadi kita tidak boleh mengambil ke arah lain sekarang," jelasnya.

Namun tarif tersebut juga akan berdampak pada mobil-mobil yang dibuat oleh produsen mobil Eropa di Tiongkok untuk konsumen Eropa.

Renault, misalnya, mengimpor Dacia Spring EV buatan Tiongkok yang terjangkau ke Eropa. Dan mitra usaha patungannya di Tiongkok, Dongfeng, termasuk dalam daftar perusahaan yang kemungkinan akan terkena tarif sebesar 21%.

Baca Juga: China Tak Akan Tinggal Diam Jika Uni Eropa Kenakan Tarif pada Kendaraan Listrik

Renault tidak mengomentari pengumuman tarif UE.

Tesla mengimpor EV buatan China ke Eropa dan BMW mengimpor Mini EV dan iX3.

Industri otomotif Eropa juga bergantung pada komponen China, khususnya untuk kendaraan listrik, karena Tiongkok mendominasi sebagian besar rantai pasokan.

Berbicara kepada para analis bulan lalu, CEO BMW Zipse memperingatkan bahwa memicu perang dagang dapat berdampak buruk bagi transisi ke kendaraan listrik karena tidak mungkin membuat mobil di Eropa tanpa impor dari China.

“Tidak ada Green Deal di Eropa tanpa sumber daya dari China,” kata Zipse.




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×