Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KYIV. Seorang Jenderal Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa unit-unit pasukan Ukraina berhasil mengusir pasukan Rusia dari beberapa posisi di Bakhmut. Hal itu dikatakan, ketika Gedung Putih percaya bahwa lebih dari 20.000 pejuang Rusia telah tewas di Ukraina sejak Desember.
"Situasinya (di Bakhmut) cukup sulit," kata Kol. Jend. Oleksandr Syrskyi, komandan pasukan darat Ukraina, dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram.
"Pada saat yang sama, di beberapa bagian kota, musuh diserang balik oleh pasukan kami dan meninggalkan beberapa posisi" dalam beberapa hari terakhir, katanya.
Baca Juga: AS: 100.000 Pasukan Rusia Jadi Korban Perang di Ukraina, 20.000 di Antaranya Tewas
Pertempuran selama 10 bulan untuk kota timur Ukraina telah menjadi simbolis bagi kedua belah pihak. Ini telah menjadi poros perang yang tidak banyak bergeser dalam garis depan sejak akhir 2022, membuat kedua belah pihak mencari terobosan.
Pada hari Senin, Rusia melepaskan tembakan roket baru pada Ukraina semalam yang menewaskan dua orang di timur, memicu kobaran api besar dan merusak puluhan rumah dan bangunan lainnya.
Gedung Putih mengatakan pada hari Senin bahwa Rusia telah habis stok persenjataannya dan pasukan bersenjatanya dengan sekitar 100.000 tentara Rusia tewas atau terluka di Ukraina dalam lima bulan terakhir. Dari 20.000 yang tewas, setengahnya berasal dari Grup Wagner.
Yevgeny Prigozhin, kepala Wagner, mengatakan di Telegram pada hari Senin bahwa pejuangnya membutuhkan sekitar 300 ton peluru artileri setiap hari untuk serangan di Bakhmut, tetapi hanya menerima sepertiga dari jumlah itu.
Baca Juga: Pertahanan Udara Ukraina Tembak Jatuh 15 dari 18 Rudal yang Diluncurkan Rusia