Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
"Dampak ekonomi terparah sepanjang historis dari krisis ini berarti akan membuat permintaan perjalanan mulai turun dan kemungkinan tidak akan bangkit kembali dengan cepat," kata mereka.
"Kami percaya bahwa masalah kesehatan tentang COVID-19 kemungkinan akan berlangsung lama yang berarti bahkan ketika langkah-langkah jarak sosial diberlakukan secara lebih longgar dan bisnis dan sekolah mulai dibuka kembali, kehidupan tidak akan selalu kembali normal," tegas mereka.
Sementara dana US$ 5 miliar yang diharapkan United akan diterima dalam dukungan penggajian pemerintah di bawah Undang-Undang CARES melarangnya dari cuti tak disengaja sebelum 30 September. Karena itu, maskapai mengindikasikan akan melakukan pemotongan gaji setelah itu.
United bilang bahwa uang pemerintah tidak menutupi total biaya penggajiannya, dan mencatat bahwa penggajian hanya sekitar 30% dari total biaya, yang juga termasuk sewa dan persediaan bandara.
Baca Juga: Maskapai AS dapat bantuan US$ 25 miliar buat bayar gaji karyawan
Sejauh ini lebih dari 20.000 karyawan United telah mengajukan diri untuk kepergian yang tidak dibayar.
Upaya United untuk lebih lanjut memangkas biaya penggajian mirip dengan gerakan rekan-rekan maskapai lainnya yakni Delta Air Lines Inc dan American Airlines Group Inc.
United adalah salah satu maskapai penerbangan yang mengincar paket pinjaman federal US$ 25 miliar terpisah untuk operator penumpang AS memberikan persyaratan yang diharapkan, Reuters melaporkan pada hari Rabu.
Pekan lalu United Airlines bilang bahwa pihaknya berencana untuk memulai layanan harian pada 4 Mei dari Chicago ke London, Newark ke Amsterdam, dan Washington ke Frankfurt, dan tiga penerbangan seminggu antara Washington dan Buenos Aires mulai pada 5 Mei.