Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Pfizer mengatakan, vaksin virus corona baru buatan mereka bisa siap akhir Oktober tahun ini. Perusahaan farmasi ini sedang melakukan uji klinis vaksin ke manusia di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
"Jika semuanya berjalan dengan baik, dan bintang-bintang diselaraskan, kami akan memiliki cukup bukti keamanan dan kemanjuran, sehingga kami bisa memiliki vaksin sekitar akhir Oktober," kata CEO Pfizer Albert Bourla kepada Times of Israel seperti dikutip Business Today.
Pfizer asal AS bekerjasama dengan BioNTech dari Jerman saat ini melakukan uji coba beberapa vaksin virus corona ke manusia.
Baca Juga: Uji klinis vaksin corona, Rusia rekrut puluhan tentara sebagai sukarelawan
Sementara CEO AstraZeneca Pascal Soriot menyatakan, satu atau lebih vaksin virus corona buatan perusahaannya bisa meluncur akhir tahun ini.
Produsen obat asal Inggris berkongsi dengan Universitas Oxford untuk mengembangkan dan mendistribusikan vaksin yang sedang mereka uji coba di negeri Ratu Elizabeth II.
"Harapan banyak orang adalah kita akan memiliki vaksin, semoga beberapa, pada akhir tahun ini," kata Sorio seperti dilansir Times of Israel. "Kita berlari mengejar waktu".
Baca Juga: Secercah asa, Moderna melangkah ke fase kedua uji klinis vaksin corona
Hanya, Soriot menyebutkan, salah satu kekhawatiran dalam mengembangkan vaksin virus corona adalah penurunan tingkat penularan. Sebab, akan sulit untuk melaksanakan uji klinis vaksin dengan benar di lingkungan alami.
Sementara Moderna Inc., Selasa (2/6), mengumumkan, mereka telah melangkah ke fase kedua uji klinis vaksin virus corona ke manusia, dengan memberi dosis ke peserta pertama dalam setiap kelompok usia.
Mengutip Jerusalem Post, perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat (AS) mengatakan, uji coba ini akan mengevaluasi keamanan, reaktivitas, dan imunogenisitas dari vaksin bertajuk mRNA-1273.
Baca Juga: Mencengangkan, tak ada satu pun kasus corona di Wuhan usai tes ke 9,9 juta penduduk
Sekitar 600 orang ambil bagian dalam penelitian ini, masing-masing 300 orang berusia 18-55 tahun dan di atas 55 tahun, yang akan di bawah pengawasan selama 12 bulan. Para peserta akan mendapatkan dosis 50 atawa 100 mikrogram pada setiap vaksinasi.
Secara global, saat ini lebih dari 100 laboratorium sedang bekerja untuk mengembangkan vaksin melawan virus corona, dengan 10 di antaranya telah mencapai tahap uji klinis.