kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksin Covid-19 Pfizer efektif 91% cegah penularan Covid-19 bagi anak-anak


Minggu, 24 Oktober 2021 / 16:50 WIB
Vaksin Covid-19 Pfizer efektif 91% cegah penularan Covid-19 bagi anak-anak
ILUSTRASI. Vaksin Pfizer efektif 91% mencegah penularan Covid-19 pada anak berusia 5 tahun hingga 11 tahun.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Peneliti dari Badan Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) menyatakan, vaksin Pfizer efektif 91% mencegah penularan Covid-19 pada anak berusia 5 tahun hingga 11 tahun. 

Dilansir dari Voanews, Minggu (24/10), uji coba dilakukan kepada 2.268 anak dalam rentang usia 5 tahun dan 11 tahun. Mereka diberi dua kali suntikan vaksin dosis 10 mikrogram, sepertiga dari dosis yang diberikan kepada anak berusia 12 tahun ke atas.

Mereka menyimpulkan, vaksin Pfizer lebih ampuh mencegah penularan dibandingkan potensi efek samping kepada anak-anak. FDA akan meminta pertimbangan kepada tim penasihat independen pada Selasa depan sebelum membuat keputusan vaksin ini.

Jika FDA mengizinkan vaksin, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akan membuat rekomendasi tambahan terkait siapa saja yang lebih dulu yang menerima vaksin dosis pertama pada awal November 2021. 

Baca Juga: FDA: Dua dosis vaksin Covid-19 Moderna sudah cukup, tidak perlu suntikan booster

Vaksin Pfizer sudah direkomendasikan untuk anak berusia 12 tahun atau lebih. Namun dokter anak dan banyak orang tua dengan cemas menunggu kepastian vaksin tersebut. Hal ini membendung infeksi dari varian delta ekstra menular dan membantu anak-anak tetap bersekolah.

Berdasarkan riset FDA, tidak ada penyakit parah akibat suntikan vaksin tersebut. Tapi vaksin tersebut memiliki efek samping yang lebih ringan dari pada mereka yang tidak divaksin, seperti sakit di lengan, demam atau pegal-pegal. 

Namun, ilmuwan FDA mencatat bahwa penelitian ini tidak cukup besar untuk mendeteksi efek samping yang sangat langka, termasuk miokarditis, sejenis peradangan jantung yang kadang-kadang terjadi setelah dosis kedua.

Badan tersebut menggunakan model statistik untuk mencoba memprediksi berapa banyak rawat inap dan kematian akibat Covid-19 yang akan dicegah melalui vaksin dengan potensi efek samping seperti sakit jantung yang mungkin ditimbulkannya. 

Dalam empat skenario, vaksin jelas mencegah lebih banyak rawat inap dari pada efek samping jantung. Hanya ketika kasus virus sangat rendah, vaksin dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap daripada yang dapat dicegah. Tetapi secara keseluruhan, mereka menyimpulkan bahwa vaksin memberi manfaat lebih besar daripada potensi risikonya. 

Selanjutnya: FDA sahkan penggunaan vaksin Covid-19 Moderna dan Johnson & Johnson untuk booster




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×