kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Vaksin virus corona buat negara miskin, WHO: Sumbangan baru terkumpul US$ 700 juta


Jumat, 11 September 2020 / 00:00 WIB
Vaksin virus corona buat negara miskin, WHO: Sumbangan baru terkumpul US$ 700 juta


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HARARE. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sumbangan internasional telah terkumpul US$ 700 juta, kurang dari setengah target, untuk membeli vaksin virus corona baru di masa depan buat negara-negara miskin.

Pengumpulan dana itu dalam inisiatif global untuk memastikan vaksin tidak hanya masuk ke negara-negara kaya. COVAX Advanced Market Commitment memiliki target awal mencapai US$ 2 miliar untuk membeli vaksin virus corona.

“Hingga hari ini, apa yang telah dimobilisasi sejauh ini adalah US$ 700 juta. Jadi, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendiversifikasi kemungkinan sumber pendanaan,” kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional Afrika untuk WHO, Kamis (10/9), seperti dikutip Reuters.

COVAX dipimpin bersama oleh GAVI Vaccine Alliance, WHO, dan Koalisi CEPI untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi. Tujuannya, untuk memberikan 2 miliar dosis vaksin virus corona yang efektif dan disetujui pada akhir 2021.

Baca Juga: AstraZeneca setop uji coba, WHO: Keamanan vaksin corona jadi pertama dan terpenting

Setidaknya, delapan negara Afrika, termasuk Afrika Selatan, Gabon, Namibia, dan Guinea Ekuatorial telah setuju untuk membiayai sendiri akses ke vaksin virus corona, Moeti mengungkapkan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika mengatakan bulan lalu, benua itu mulai perlahan-lahan "menekuk kurva" infeksi virus corona. Tindakan, seperti memakai masker dan menjaga jarak sosial, memperlambat penyebaran virus.

Selanjutnya: WHO: Dunia sekarang berada dalam krisis kesehatan paling parah




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×