kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.839   -9,00   -0,05%
  • IDX 6.403   3,08   0,05%
  • KOMPAS100 920   2,46   0,27%
  • LQ45 718   1,03   0,14%
  • ISSI 203   1,09   0,54%
  • IDX30 375   0,64   0,17%
  • IDXHIDIV20 453   -0,91   -0,20%
  • IDX80 104   0,41   0,39%
  • IDXV30 110   -0,31   -0,28%
  • IDXQ30 123   0,16   0,13%

Varian Delta Plus masuk Indonesia, seberapa bahaya virus ini?


Jumat, 30 Juli 2021 / 08:00 WIB
Varian Delta Plus masuk Indonesia, seberapa bahaya virus ini?
ILUSTRASI. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah menemukan varian Delta Plus di Indonesia. Seberapa bahaya varian ini? REUTERS/Pavel Mikheyev


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Semua varian membawa kelompok mutasi. Delta Plus memiliki mutasi ekstra yang disebut K417N, yang membedakannya dari varian Delta biasa.

Mutasi ini mempengaruhi protein spike, bagian dari virus yang menempel pada sel yang diinfeksinya.

"Mutasi K417N tidak sepenuhnya baru, ia muncul secara independen di beberapa garis keturunan virus," kata Francois Balloux, Direktur Institut Genetika Universitas College London (UCL) seperti dikutip CNN.

Mutasi itu terlihat pada strain yang ditemukan di Qatar pada Maret 2020, dan juga ditemukan pada varian Beta, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan musim gugur lalu, kata Balloux kepada Science Media Center, Rabu (23/6).

"Mutasi dapat berkontribusi pada pelarian kekebalan, meskipun dampaknya pada penularan tidak jelas," tambahnya.

Baca Juga: Mulai terdeteksi di Indonesia, mari mengenal varian Delta plus

Semua virus bermutasi terus-menerus. Beberapa dari perubahan itu membuat virus lebih baik dalam menginfeksi sel, atau lebih baik dalam bereplikasi, sementara yang lain memiliki sedikit efek atau bahkan berbahaya bagi virus.

Balloux mengatakan, hingga saat ini, ada sekitar 160 jenis virus corona yang diurutkan secara global.

Ada juga varian Delta plus lainnya dengan mutasi lain, sebut Pemerintah India pada Rabu lalu. Namun, varian AY.1 adalah yang paling terkenal.

Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Covid-19 menambahkan, tim WHO sedang melihat mutasi spesifik ini dan apa artinya ini dalam hal penularan, dalam hal tingkat keparahan. "Dan ini sangat penting apa artinya dalam hal kami melakukan tindakan medis," ujarnya.

Sementara itu, varian Delta reguler, juga dikenal sebagai strain B.1.617.2, telah menyebar dengan cepat. Ini telah dilaporkan di lusinan negara, dan 40% hingga 60% lebih mudah menular daripada varian Alpha yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.



TERBARU

[X]
×