Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan kepala negara Vatikan, wafat pada Senin, 21 April 2025, pukul 07.35 waktu setempat.
Pria kelahiran Argentina yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio ini meninggal dunia di kediamannya di Vatikan akibat stroke yang menyebabkan koma dan akhirnya gagal jantung yang tidak dapat dipulihkan.
Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus
Mengutip Unilad, setelah pertemuan para kardinal di Vatikan, prosesi pemakaman Paus Fransiskus telah dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 04.00 ET (10.00 waktu Vatikan). Misa pemakaman akan dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal dan menjadi awal dari sembilan hari masa berkabung resmi di Vatikan.
Baca Juga: Paus Fransiskus Pecah Tradisi, Pilih Dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore
Jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan mulai Rabu pagi di Basilika Santo Petrus, Vatikan, untuk memberikan kesempatan bagi umat Katolik dan masyarakat umum memberikan penghormatan terakhir. Foto-foto pertama yang dirilis menunjukkan sang paus terbaring dalam peti kayu, mengenakan jubah merah dan memegang rosario di tangannya.
Wasiat Paus: Dimakamkan di Santa Maria Maggiore
Dalam surat wasiat tertanggal 29 Juni 2022 yang kini telah dipublikasikan, Paus Fransiskus menyampaikan permintaan pribadi terkait tempat peristirahatan terakhirnya. Berbeda dari para pendahulunya, Paus Fransiskus memilih untuk tidak dimakamkan di dalam wilayah Vatikan.
“Saya selalu mempercayakan hidup saya dan pelayanan imamat serta episkopal saya kepada Bunda Maria yang Tersuci,” tulisnya.
“Maka dari itu, saya meminta agar jenazah saya beristirahat menanti hari kebangkitan di Basilika Santa Maria Maggiore,” tambahnya.
Ia meminta agar makamnya berada di lorong samping antara Kapel Paulus (Chapel of the Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza di basilika tersebut. Makam itu diminta sederhana, ditanam dalam tanah, tanpa hiasan khusus, dan hanya bertuliskan satu kata: Franciscus.
Baca Juga: Vatikan Umumkan Penyebab Meninggalnya Paus Fransiskus
12 Tahun Kepemimpinan Tanpa Klaim Gelar di Batu Nisan
Dalam permintaannya, Paus Fransiskus menegaskan bahwa batu nisannya tidak perlu menyebutkan bahwa ia pernah menjabat sebagai Paus. Ini merupakan simbol kerendahan hatinya, yang mencerminkan gaya kepemimpinan pastoral selama 12 tahun masa jabatannya.
Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh reformis yang mendorong inklusi, perdamaian, dan pendekatan pastoral yang penuh kasih. Ia menjadi paus pertama dari Amerika Latin dan paus pertama dari Ordo Yesuit.
Dengan wafatnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik memasuki masa sede vacante dan akan segera memulai proses Konklaf untuk memilih pemimpin baru.