kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.060   75,74   1,08%
  • KOMPAS100 1.054   13,79   1,33%
  • LQ45 829   11,89   1,46%
  • ISSI 214   1,60   0,75%
  • IDX30 422   6,17   1,48%
  • IDXHIDIV20 509   7,32   1,46%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 125   0,62   0,50%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

Virus corona menyebar cepat, kepanikan pembelian masker melanda banyak negara


Jumat, 31 Januari 2020 / 16:29 WIB
Virus corona menyebar cepat, kepanikan pembelian masker melanda banyak negara
ILUSTRASI. Pelanggan antre untuk membeli masker untuk mencegah terjangkit virus corona baru di Hong Kong, China, 28 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Jangan memakai masker jika Anda sehat. Begitu bunyi peringatan yang terpampang di depan surat kabar utama Singapura, Jumat (31/1).

Bukan cuma di Singapura, pihak berwenang di seluruh dunia berusaha untuk menenangkan kepanikan pembelian masker sebagai penjaga terhadap virus corona baru yang menyebar cepat.

Melansir Reuters, di Malaysia, pemerintah mendesak orang-orang untuk selalu menyiapkan masker dan cairan antiseptik untuk tangan, mirip dengan saran dari pihak berwenang di Thailand dan Vietnam.

Baca Juga: Gila! Permintaan masker melonjak 57.000% gara-gara virus corona

Pesan-pesan yang saling bertentangan telah menaburkan kebingungan tentang cara melindungi terhadap epidemi yang telah merenggut lebih dari 200 nyawa di China dan menyebar ke lebih dari 20 negara itu.

Apalagi, beberapa ahli mengatakan, penanganan masker yang salah bahkan bisa meningkatkan risiko infeksi corona baru yang bermula dari Kota Wuhan, China Tengah.

"Mengenakan topeng hanya ketika kamu merasa tidak enak badan? Lalu, mengapa kamu membutuhkan tentara ketika tidak ada perang? Lebih baik aman daripada menyesal" tulis pengguna Facebook Kenny Chan Wai Kong di Singapura seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Facebook akan hapus kesalahan informasi virus corona usai WHO umumkan keadaan darurat

Pihak berwenang di Singapura mengumumkan rencana untuk memberikan empat masker untuk setiap rumah tangga karena stok yang mengering di seluruh negeri Merlion.

Di beberapa negara Asia, memakai masker adalah hal biasa ketika orang sakit atau untuk melawan polusi perkotaan.

Dalam situsnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tidak menyatakan, memakai masker sebagai tindakan pencegahan terhadap virus.

Baca Juga: Kemenlu janji evakuasi WNI dari Hubei, China dalam waktu kurang dari 24 jam

Sementara pihak berwenang Australia dan Taiwan menyatakan, orang sehat tidak membutuhkan masker. Tapi, Australia telah mengeluarkan 1 juta masker dari persediaan medis nasional.

Saat ini, masker juga banyak orang pakai di ibu kota Taiwan, Taipei. Karena itu, Pemerintah Taiwan memberlakukan batas pembelian dan larangan ekspor masker.

Taiwan Railway Administration mengatakan, jika virus corona baru terus menyebar, mereka tak mengizinkan penumpang yang tidak mengenakan masker untuk naik kereta.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×