Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemulihan ekonomi global yang diharapkan tahun ini tampaknya menghadapi tantangan berat. Munculnya Covid-19 varian Delta yang lebih cepat menular membuat kecemasan di seluruh dunia meningkat. Banyak negara saat ini tengah menghadapi gelombang baru kasus Covid-19.
Kondisi ini tentu akan menghambat pencapaian target pertumbuhan ekonomi dunia yang sudah ditetapkan tahun ini. Beberapa lembaga dunia sudah mulai memangkas proyeksi ekonomi.
Asian Development Bank (ADB) misalnya melihat pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia tahun ini akan sedikit lebih rendah dari proyeksi sebelumnya. Oleh karena itu, lembaga ini telah merevisi turun proyeksi ekonomi Asia tahun ini ke 7,2% dari proyeksi sebelumnya 7,3%.
Baca Juga: Jumlah kasus baru COVID-19 di China terus meningkat, tertinggi sejak Januari
Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia tahun depan dinaikkan menjadi 4,4% dari perkiraan sebelumnya hanya 5,3%. ADB mempertahankan perkiraan pertumbuhannya untuk China pada 8,1% tahun ini dan 5,5% tahun depan. Namun, proyeksi pertumbuhan India tahun ini diturunkan dari 11% menjadi 10% dan tahun depan direvisi dari 7% menjadi 7,5%.
Untuk Asean, ADB merevisi turun pertumbuhan ekonomi tahun 2021 dari 4,5% menjadi 4,1% untuk Indonesia, Thailand dari 3% menjadi 2%, Malaysia dari 6% menjadi 5,5% dan Vietnam dari 6,7% menjadi 5,8%. Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura dinaikkan dari 6% menjadi 6,3% dan Filipina dipertahankan 4,5%.
Melansir Reuters, Rabu (3/8), Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada mengatakan pemulihan di kawasan Asia dan Pasifik dari dampak pandemi masih terus berlanjut, meskipun jalannya tetap genting di tengah wabah baru, varian virus baru, dan peluncuran vaksin yang tidak merata.
Sementara Dana Moneter Internasional (IMF) masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 6% tahun 2021. Beberapa negara diproyeksi akan tumbuh lebih cepat, namun beberapa lainnya akan tumbuh lebih lambat.
Baca Juga: Jeff Bezos bukan lagi orang terkaya dunia, ini penggantinya
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan, pemulihan ekonomi akan terhambat kecuali jika kecepatan vaksinasi Covid-19 ditingkatkan. Target untuk mengakhiri pandemi pada akhir 2022 diperkirakan tidak akan bisa dicapai jika kecepatan vaksinasi masih seperti level saat ini.
Walaupun target di pertahakan, Georgieva menekankan, relatif kurangnya akses vaksin di negara-negara berkembang dan ancaman penyebaran cepat varian Delta bisa memperlambat momentum pemulihan ekonomi.