kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wabah COVID-19 berkembang pesat, China waspada tinggi


Senin, 01 November 2021 / 05:54 WIB
Wabah COVID-19 berkembang pesat, China waspada tinggi
ILUSTRASI. Seorang pejabat kesehatan China mengatakan, wabah COVID-19 terbaru di China berkembang pesat. cnsphoto via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Survei dan hasil sekuensing virus menunjukkan klaster di Heihe tidak terkait dengan wabah yang sedang berlangsung yang terutama melanda bagian barat laut China. Menurut Wu, hal iniĀ  menunjukkan bahwa ada sumber virus baru yang dibawa dari luar negeri.

Banyak infeksi lokal yang ditemukan di bagian utara dan barat laut China sejak 17 Oktober dapat ditelusuri kembali ke sumber virus yang dibawa dari luar negeri, kata NHC pekan lalu.

Kota-kota perbatasan China, banyak dengan sumber daya yang relatif sedikit, cenderung mengalami gangguan yang lebih parah daripada kota-kota kaya di tengah wabah.

Kota kecil Ruili di barat daya yang berbatasan dengan Myanmar telah melihat bisnis perdagangan perhiasannya yang dulu kuat, terpukul oleh beberapa tindakan virus terberat di China karena wabah yang berulang.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping akan berpartisipasi dalam KTT G20 melalui tautan video

Di kota-kota besar, para pejabat telah berjanji melakukan pembatasan virus yang ketat untuk acara-acara internasional utama demi meminimalkan risiko virus impor.

Menurut laporan televisi pemerintah, untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin dengan aman pada bulan Februari, atlet dan staf China yang mendukung acara tersebut harus menerima suntikan vaksin, sementara booster direkomendasikan untuk atlet asing tetapi tidak wajib.

Wu juga bilang, China menargetkan untuk menyelesaikan vaksinasi anak-anak berusia tiga hingga 11 tahun pada akhir Desember. Namun program itu tidak memasukkan mereka yang memiliki kondisi medis yang dapat membuat suntikan COVID-19 berbahaya.

Saat ini, China telah memvaksinasi sekitar 75,8% dari 1,4 miliar penduduknya, dan memberikan suntikan booster kepada orang dewasa yang memenuhi syarat.

Selanjutnya: Demi berantas kasus COVID-19, China lockdown 3 kota berpenduduk 6 juta




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×