kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wabah norovirus menyerang China, gejalanya muntah, diare dan demam


Kamis, 15 Oktober 2020 / 09:16 WIB
Wabah norovirus menyerang China, gejalanya muntah, diare dan demam


Sumber: Global Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sebuah wabah norovirus dikonfirmasi terjadi di wilayah China. Melansir Global Times, virus yang juga mematikan ini terdeteksi di sebuah universitas di Provinsi Shanxi, China Utara. Dilaporkan, puluhan mahasiswa terjangkit virus yang diduga tersebar melalui makanan itu.

"Saat ini, rumah sakit sekolah dipenuhi oleh siswa yang terinfeksi dan lantai di asrama siswa laki-laki telah ditutup. Yang lain menghadiri kelas seperti biasa," jelas beberapa mahasiswa di universitas tersebut kepada surat kabar lokal Red Star News.

Sejak Rabu, Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi di Taiyuan, ibu kota Shanxi, telah mengumpulkan informasi tentang siswa yang menunjukkan gejala muntah, diare, demam. Otoritas pengendalian penyakit setempat telah mengkonfirmasi bahwa gejala para siswa tersebut disebabkan oleh infeksi norovirus.

Seorang anggota staf dari rumah sakit sekolah mengkonfirmasi kepada media pada hari Sabtu bahwa sejumlah siswa telah dirawat. Akan tetapi, staf tersebut menolak untuk mengatakan berapa banyak siswa yang terjangkit.

Baca Juga: Tiga gejala Covid-19 terbaru, dari ruam, anosmia, & neurologis

Pada Kamis malam, universitas mengeluarkan pernyataan, yang mengatakan bahwa setelah perawatan, kesehatan siswa yang sakit membaik, dan beberapa telah pulih.

"Pengujian oleh departemen pengawasan kesehatan kota tidak menemukan satu pun sumber makanan yang terkontaminasi yang mungkin menyebabkan wabah, dan air minum dan keran sekolah bukanlah penyebabnya," demikian pernyataan resmi dari pihak universitas.

Baca Juga: China daratan melaporkan 20 kasus tambahan infeksi virus corona (Covid-19)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, lebih dari 30 kasus wabah norovirus telah dilaporkan secara nasional sejak September, melibatkan sekitar 1.500 kasus, terutama di kantin tempat banyak orang jatuh sakit setelah makan makanan yang terkontaminasi atau busuk. 

Penderita sering mengalami gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, sakit perut dan diare dalam waktu 24 jam setelah makan.

Norovirus berasal dari keluarga yang sama sekali berbeda dari virus corona yang telah menyebabkan pandemi Covid-19 dan menyebar dari manusia ke manusia bahkan melalui udara yang dihembuskan oleh seseorang. Norovirus dapat menyebar ke manusia melalui kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Update pengembangan vaksin corona di Indonesia, sampai di mana?

"Mengingat musim ini insiden relatif tinggi dari berbagai penyakit usus tidak jarang terjadi," kata Lin Minggui, direktur departemen penyakit menular Rumah Sakit Tsinghua Changgung Beijing, kepada Health Times, sebuah surat kabar di bawah People's Daily.

Lin menunjukkan bahwa infeksi tersebut terutama terjadi di sekolah, yang memperlihatkan kelemahan dalam sistem kesehatan masyarakat China.

Baca Juga: WHO: Herd immunity bermasalah secara ilmiah dan tidak etis untuk melawan corona

Sebagai penyebab nomor satu dari viral gastroenteritis akut, norovirus yang sangat menular dan terkadang mematikan menginfeksi sekitar 685 juta orang di seluruh dunia setiap tahun dan semakin muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat di China. 

Pada Februari 2019, otoritas China telah menyalakan lampu hijau untuk uji klinis untuk vaksin tetravalen pertama di dunia melawan norovirus. Vaksin tersebut, setelah empat tahun pengembangan, secara teoritis dapat mencegah 80 hingga 90% infeksi norovirus, lapor Kantor Berita Xinhua.

Selanjutnya: Gejala baru tak biasa pasien corona, mulai konjungtivitis hingga ruam kaki




TERBARU

[X]
×