Reporter: Dyah Megasari, Reuters, Bloomberg |
ROMA. Permasalahan keuangan belum akan terbang dari punggung ekonomi anggota Uni Eropa. Ketika semua mata tertuju pada proses bailout Yunani, Standard and Poor's (S&P) ternyata tak melepas pengawasannya terhadap pesakitan lain yaitu Italia.
Jumat (10/2), rating 34 bank di Italia termasuk dua bank kelas kakap yaitu UniCredit dan Intesa Sanpaolo kembali dipotong. S&P melihat, berkurangnya kemampuan bank melakukan rollover utang besar dan lemahnya proyeksi laba membuat prospek bisnis bank kembali suram.
S&P menilai, memburuknya risiko industri bank dilihat dari risiko negara ke kelompok 4 dari sebelumnya 3 mencerminkan outlook sistem perbankan Italia yang lebih negatif.
"Kerentanan perbankan Italia terhadap resiko pembiayaan eksternal semakin tebal, mengingat tingginya utang publik. Sehingga kemampuan perbankan Italia dalam melunasi utang mereka menjadi berkurang secara signifikan," ungkap S&P.
Lembaga pemeringkat kelas dunia itu juga mengantisipasi kemungkinan melemahnya profitabilitas perbankan Italia dalam beberapa tahun ke depan. Tingginya resiko gagal bayar produk perbankan inti membuat bank tidak mampu mencukupi kebutuhan pendanaan mereka.
"Pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap stabilitas industri perbankan Italia," tambah S&P.
Beban industri perbankan Italia meningkat seiring maraknya aksi jual aset-aset Italia, setelah perekonomian terbesar urutan 3 di zona euro itu menunjukkan indikasi mulai terseret ke dalam krisis utang kawasan.