Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Ini Baru Permulaan
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza sebagai pembalasan atas serangan yang dilakukan oleh para pejuang kelompok tersebut. Buntut penyerangan kota-kota Israel seminggu yang lalu, menewaskan 1.300 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sejumlah sandera.
Sejak saat itu, Israel mengepung Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta warga Palestina dan membombardirnya dengan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 1.900 orang telah terbunuh, seperempatnya adalah anak-anak.
Jalur Gaza sudah menjadi salah satu daerah yang paling padat di dunia dan perintah evakuasi Israel untuk bagian Utara berarti mereka yang melarikan diri ke Selatan terpaksa berlindung di rumah kerabat dan teman, di sekolah atau di apartemen yang disewa dengan tergesa-gesa.
Baca Juga: Putin: Konflik di Timur Tengah Terjadi Karena Kebijakan Politik AS
Israel mengatakan bahwa perintah untuk pergi hanya bersifat sementara dan merupakan tindakan kemanusiaan untuk melindungi warga dari bahaya sementara mereka membasmi para pejuang Hamas yang bercokol di Kota Gaza.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa begitu banyak orang tidak dapat dipindahkan dengan aman ke dalam daerah kantong yang terkepung itu tanpa menyebabkan bencana kemanusiaan.
Hamas telah bersumpah untuk bertempur hingga titik darah penghabisan dan mengatakan bahwa perintah untuk pergi adalah sebuah tipuan untuk memaksa penduduk meninggalkan rumah mereka. Masjid-masjid di Kota Gaza mengumandangkan seruan agar warga tetap tinggal.
Pihak berwenang Gaza mengatakan 70 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka ketika Israel menyerang mobil dan truk yang mengangkut orang-orang yang melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza ke selatan pada hari Jumat. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi insiden tersebut.
"Kami menyerang musuh-musuh kami dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan langka yang disiarkan di televisi setelah hari Sabat Yahudi dimulai pada hari Jumat.
"Saya tekankan bahwa ini hanyalah permulaan."
Baca Juga: Zelenskiy: Hamas Adalah Organisasi Teroris, Rusia Adalah Negara Teroris
Conricus, juru bicara militer mengatakan "Tujuan akhir dari perang ini adalah kami akan menghancurkan Hamas dan kemampuan militernya dan secara fundamental mengubah situasi sehingga Hamas tidak akan pernah lagi memiliki kemampuan untuk menimbulkan kerusakan pada warga sipil atau tentara Israel."
Militer Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan yang didukung tank telah melakukan serangan untuk menghantam kru roket Palestina dan mengumpulkan informasi mengenai lokasi para sandera, yang merupakan laporan resmi pertama dari pasukan darat di Gaza sejak krisis dimulai.