Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Berkshire Hathaway mencatatkan rekor baru dengan laba tahunan yang meningkat pesat dan kepemilikan kas yang mencapai US$ 334,2 miliar.
Dalam surat tahunannya kepada pemegang saham, Warren Buffett memperingatkan pemerintah AS agar lebih bijak dalam pengelolaan anggaran serta memberikan perhatian kepada masyarakat yang kurang beruntung.
Peringatan Buffett muncul di tengah kekhawatiran investor mengenai defisit fiskal yang membengkak dan potensi dampaknya jika pemotongan pajak yang didukung Presiden Donald Trump diperpanjang.
Baca Juga: Warren Buffett Tambah Kepemilikan Saham Sirius XM, Berkshire Hathaway Kini Kuasai 33%
Buffett, yang kini berusia 94 tahun, juga mengakui keterbatasannya karena faktor usia dan akan mengurangi porsi waktu dalam menjawab pertanyaan pemegang saham pada rapat tahunan Berkshire yang dijadwalkan pada 3 Mei mendatang.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa perusahaan akan tetap berada di tangan yang tepat setelah transisi kepemimpinan kepada Wakil Ketua Greg Abel, yang menurutnya telah membuktikan kemampuannya dalam mengelola modal. Buffett bahkan menyatakan bahwa peralihan kepemimpinan tidak akan lama lagi.
Kinerja Keuangan yang Mencapai Rekor
Berkshire Hathaway melaporkan kenaikan laba operasi tahunan sebesar 27% menjadi US$ 47,44 miliar, sementara laba operasi triwulanan melonjak 71% menjadi US$ 14,53 miliar, mencatatkan rekor baru.
Laba bersih perusahaan mencapai US$ 89 miliar, termasuk keuntungan dari investasi di Apple dan American Express.
Lonjakan kas Berkshire mencerminkan valuasi bisnis yang tinggi serta kebijakan penjualan saham yang lebih banyak daripada pembelian selama sembilan kuartal berturut-turut. Salah satu saham yang dijual adalah Apple, meskipun tetap menjadi investasi saham terbesar Berkshire.
Baca Juga: Uang Tunai Warren Buffett Melonjak ke Level Rekor, Pertanda Ekonomi Buruk
“Kami jarang menemukan peluang investasi menarik, dan lebih jarang lagi kami tenggelam dalam peluang,” tulis Buffett dalam suratnya.
Dalam suratnya, Buffett menyoroti bagaimana kapitalisme memiliki kekurangan dan penyalahgunaan, yang menurutnya saat ini lebih mengkhawatirkan dibandingkan sebelumnya. Ia juga menyinggung keberadaan individu berkuasa yang dapat merusak sistem.
Buffett meminta para pemimpin Washington untuk menjaga kestabilan mata uang AS, memperingatkan bahwa kebodohan fiskal dapat mengikis nilai dolar. Ia juga menekankan pentingnya memastikan bahwa seluruh warga memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam perekonomian.
“Pemerintah harus memberikan perhatian lebih kepada mereka yang mengalami kesulitan tanpa kesalahan mereka sendiri. Mereka berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” tulisnya.
Baca Juga: 4 Tips dari Warren Buffett untuk Mengajarkan Cara Mengelola Uang Pada Anak
Buffett juga mengingatkan bahwa kestabilan ekonomi memerlukan kebijakan fiskal yang hati-hati. “Kami membutuhkan Anda untuk menjaga kestabilan mata uang, dan itu memerlukan kebijaksanaan serta kewaspadaan,” tambahnya.
Investasi dan Tantangan Pasar
Meskipun Berkshire belum melakukan akuisisi besar sejak 2016, Buffett mengisyaratkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan investasinya di lima perusahaan perdagangan Jepang: Itochu, Marubeni, Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo.
Sementara itu, harga saham di pasar tampak tinggi, dengan indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi dan Nasdaq hanya 3% di bawah puncaknya pada Desember lalu. Ukuran besar Berkshire kini menjadi tantangan tersendiri bagi sahamnya untuk mengungguli indeks pasar seperti yang pernah terjadi di masa lalu.
Baca Juga: Warren Buffett Jual Saham dan Timbun Uang Tunai, Apa Itu Tanda Bahaya Bagi Investor?
Selama dekade terakhir, harga saham Berkshire naik 225%, sementara indeks S&P 500 naik 241% termasuk dividen dan 185% tanpa dividen.
“Berkshire akan selalu memiliki peluang investasi, tetapi perusahaan ini tidak akan lagi menghasilkan pertumbuhan dua digit seperti dulu,” ujar Bill Smead, Kepala Investasi di Smead Capital Management.
Rapat Tahunan yang Berbeda
Rapat tahunan Berkshire pada Mei mendatang akan berlangsung dengan beberapa perubahan. Buffett, Abel, dan Wakil Ketua Ajit Jain akan menjawab pertanyaan pemegang saham, namun Buffett akan menghabiskan lebih sedikit waktu di atas panggung.
Dalam wawancaranya dengan majalah Fortune, Buffett mengakui bahwa ia masih menikmati pekerjaannya, meskipun beberapa tugasnya kini telah dikurangi.
Ia juga berbagi bahwa dirinya masih rutin berbicara dengan saudara perempuannya yang berusia 91 tahun melalui telepon kuno, membahas kehidupan di usia lanjut.
Baca Juga: Alasan Warren Buffett Wariskan Kepemimpinan Berkshire Hathaway pada Putranya
“Kami berdiskusi tentang manfaat tongkat yang kami gunakan. Dalam kasus saya, manfaatnya terbatas pada menghindari jatuh,” ujar Buffett dengan nada bercanda.
Dengan transisi kepemimpinan yang semakin dekat dan tantangan pasar yang semakin kompleks, arah kebijakan Berkshire Hathaway di bawah kepemimpinan baru akan menjadi sorotan utama para investor dalam beberapa tahun mendatang.