Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Investor legendaris Warren Buffett kembali membagikan pandangan finansialnya melalui surat tahunan kepada pemegang saham Berkshire Hathaway.
Dalam surat yang dirilis awal tahun 2025 itu, Buffett menekankan pentingnya disiplin, pemikiran jangka panjang, dan ketegasan dalam mengambil keputusan investasi.
Berikut empat pelajaran utama dari surat tersebut yang relevan untuk diterapkan dalam pengelolaan keuangan pribadi seperti dikutip dari Yahoo Finances, Senin (14/4/2025).
1. Segera Perbaiki Kesalahan
Buffett secara terbuka mengakui sejumlah kesalahan dalam keputusan investasinya, khususnya dalam akuisisi bisnis dan penilaian terhadap manajer yang direkrut. Ia menekankan bahwa menunda tindakan atas kesalahan justru memperburuk keadaan.
Baca Juga: Warren Buffett Menumpuk Uang Tunai Hingga Rp 5.117 Triliun, Ini Kata Analis
"Terkadang saya membuat kesalahan dalam menilai ekonomi masa depan dari bisnis yang saya beli untuk Berkshire, setiap kesalahan merupakan alokasi modal yang salah … Di lain waktu, saya membuat kesalahan saat menilai kemampuan atau kesetiaan manajer yang dipekerjakan Berkshire," katanya.
"Rata-rata pukulan yang layak dalam keputusan personalia adalah satu-satunya yang dapat diharapkan," tambahnya.
"Dosa utama adalah menunda perbaikan kesalahan atau apa yang Charlie Munger sebut sebagai masalah 'menghisap jempol', katanya, tidak dapat dihilangkan begitu saja. Masalah tersebut membutuhkan tindakan, betapapun tidak nyamannya hal itu."
2. Kepemilikan sebagai Cara Membangun Kekayaan
Buffett menjelaskan alasan Berkshire Hathaway mengakumulasi dana tunai sebesar US$ 334 miliar atau sekitar Rp 5.577 triliun (kurs Rp 16.700) hingga akhir 2024. Meskipun kas yang dimiliki besar, sebagian besar aset tetap diinvestasikan dalam ekuitas, terutama saham AS.
"Meskipun beberapa komentator saat ini melihat posisi kas yang luar biasa di Berkshire, sebagian besar uang Anda tetap dalam bentuk ekuitas," jelas Buffett. "Preferensi itu tidak akan berubah."
Baca Juga: Pegang Uang Cash Rp 5.500 Triliun Lebih, Warren Buffett Ungkap Strateginya
Ia menegaskan pentingnya kepemilikan aset jangka panjang sebagai strategi membangun dan menjaga kekayaan.
"Meskipun kepemilikan kami dalam ekuitas yang dapat dipasarkan menurun tahun lalu dari US$ 354 miliar menjadi US$ 272 miliar, nilai ekuitas terkendali yang tidak dikutip meningkat sedikit dan tetap jauh lebih besar daripada nilai portofolio yang dapat dipasarkan," tambahnya.
3. Satu Keputusan Cerdas Dapat Mengubah Arah Finansial
Buffett menyoroti dampak besar yang dapat ditimbulkan dari satu keputusan finansial yang tepat. Dalam suratnya, ia menyebut beberapa keputusan kunci yang berkontribusi besar pada kesuksesannya.
"Saya telah mendapatkan banyak kejutan yang menyenangkan baik dalam potensi bisnis maupun kemampuan dan kesetiaan manajer," kata Buffett. "Dan pengalaman kami adalah bahwa satu keputusan yang menang dapat membuat perbedaan yang menakjubkan dari waktu ke waktu."
Baca Juga: Warren Buffett Ungkap 5 Jebakan Keuangan Karena Kurangnya Pendidikan Finansial
Ia mencontohkan akuisisi GEICO, perekrutan Ajit Jain, dan kemitraannya dengan Charlie Munger sebagai contoh keputusan krusial. "Kesalahan akan hilang dengan sendirinya; pemenang bisa terus berkembang," katanya.
4. Fokus pada Jangka Panjang
Meski nilai kepemilikan Berkshire dalam ekuitas yang dapat dipasarkan menurun tahun lalu, Buffett tetap percaya pada prospek jangka panjang.
"Seiring waktu, kami pikir sangat mungkin keuntungan akan menang, kalau tidak, mengapa kami membeli sekuritas ini? Meskipun angka dari tahun ke tahun akan berfluktuasi liar dan tidak terduga," katanya.
Baca Juga: Warren Buffett Ungkap Aturan Emas Agar Sukses dalam Berinvestasi
“Jangkauan komitmen semacam itu hampir selalu jauh lebih panjang dari satu tahun. Dalam banyak hal, pemikiran kita melibatkan beberapa dekade. Pembelian jangka panjang ini terkadang membuat mesin kasir berbunyi seperti lonceng gereja.”
Buffett mengingatkan agar investor tidak panik menghadapi fluktuasi pasar tahunan, dan sebaliknya, tetap berpikir dalam kerangka waktu yang panjang.