Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Korban meninggal dunia akibat wabah virus korona baru di China bertambah menjadi enam orang.
Pihak berwenang Tiongkok juga melaporkan lonjakan kasus baru, dengan kekhawatiran ratusan juta orang China yang bepergian untuk liburan Tahun Baru Imlek akan mempercepat penyebaran virus itu.
Melansir Reuters, para pejabat kesehatan China mengkonfirmasi virus misterius baru itu bisa menyebar dari manusia ke manusia. Mereka mengatakan, 15 staf medis telah terinfeksi.
Baca Juga: Australia memperingatkan, sulit untuk mencegah penyebaran virus corona baru
Kondisi tersebut memicu kekhawatiran tentang pandemi internasional dan mendorong otoritas bandara di seluruh dunia meningkatkan pemeriksaan para pelancong yang datang dari China.
Penyebaran virus corona baru yang cepat memaksa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan pertemuan pada Rabu (22/1) untuk mempertimbangkan, apakah mengeluarkan kondisi darurat kesehatan internasional.
Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China menyatakan, jumlah kasus yang terkonfirmasi mencapai 291 hingga Senin (20/1). Tapi, masing-masing provinsi memberikan lebih banyak informasi terbaru pada Selasa (21/1) yang menunjukkan penyebaran geografis yang semakin luas.
Baca Juga: Mengenal virus corona, bagaimana penyebaran dan pencegahannya?
Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, telah mengkonfirmasi 258 kasus dan enam kematian. Wali Kota Wuhan Zhou Xianwang mengungkapkan data itu kepada televisi pemerintah China, Selasa (21/1), seperti dikutip Reuters.
NHC menyebutkan, 14 kasus lainnya dilaporkan di Provinsi Guangdong, lima di Beijing, dan dua lainnya di Shanghai hingga Senin (20/1).
Tetapi pada Selasa (21/1), virus terkonfirmasi menyebar ke lebih banyak provinsi, dengan Provinsi Zhejiang di Timur China melaporkan lima kasus dan Kota Tianjin di Utara Tiongkok melaporkan dua kasus.
Baca Juga: Virus baru corona makin mencemaskan, panel darurat WHO gelar pertemuan
"Informasi tentang infeksi yang baru dilaporkan menunjukkan kemungkinan ada transmisi dari manusia ke manusia," kata Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat Takeshi Kasai kepada Reuters melalui e-mail.