Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Aplikasi pengiriman pesan Signal dan Telegram mengalami peningkatan permintaan secara tiba-tiba setelah WhatsApp merilis kebijakan baru pada pekan lalu.
Sebelumnya, kantor media Turki juga mengumumkan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan kementerian pertahanan negara tersebut mengatakan kepada wartawan bahwa mereka juga telah meninggalkan WhatsApp, seiring adanya masalah privasi.
Melansir Straits Times, WhatsApp, yang menggunakan teknologi enkripsi Signal, menjabarkan persyaratan baru Rabu lalu (6 Januari 2021) dengan meminta pengguna untuk menyetujui dengan memperbolehkan Facebook dan anak perusahaannya mengumpulkan data pengguna, termasuk nomor telepon dan lokasi mereka, tetapi bukan konten pesan yang tetap terenkripsi.
Ketentuan baru juga akan memungkinkan WhatsApp, yang memiliki sekitar dua miliar pengguna, untuk meluncurkan iklan dan e-commerce.
Baca Juga: Kebijakan baru WhatsApp bikin galau, setujui atau pindah aplikasi? Ini saran pakar
Facebook bertujuan untuk memonetisasi WhatsApp dengan memungkinkan bisnis untuk menghubungi klien mereka melalui platform, bahkan menjual produk kepada mereka secara langsung menggunakan layanan seperti yang sudah mereka lakukan di India.
Di Uni Eropa dan Inggris, persyaratan baru hanya memungkinkan pengembangan fungsi untuk pengguna profesional WhatsApp Business, kata juru bicara perusahaan kepada AFP.
Perubahan pada persyaratan dan layanan WhatsApp berlaku mulai 8 Februari.
Mengutip Reuters, beberapa aktivis privasi mempertanyakan langkah WhatsApp di Twitter, dan menyarankan pengguna untuk beralih ke aplikasi seperti Signal dan Telegram.
Popularitas Signal melonjak lebih jauh Kamis lalu setelah didukung oleh orang terkaya di dunia, yakni pengusaha teknologi Elon Musk.
Baca Juga: Aturan baru WhatsApp, Kominfo ingatkan ada UU perlindungan data di Indonesia
Menurut perusahaan analisis data Sensor Tower, lebih dari 100.000 pengguna menginstal Signal di seluruh toko aplikasi Apple dan Google dalam dua hari setelah pengumuman tersebut. Sementara, Telegram memperoleh hampir 2,2 juta unduhan.
Di sisi lain, penginstalan baru WhatsApp turun 11% dalam tujuh hari pertama tahun 2021 dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Akan tetapi itu masih berjumlah sekitar 10,5 juta unduhan secara global, kata Sensor Tower.