Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Badan kesehatan dunia WHO menjanjikan bantuan tes COVID-19 murah untuk negara-negara miskin. Pada hari Senin (28/9), WHO mengumumkan harga maksimal dari tes murah ini adalah US$5.
Sebanyak 120 juta tes akan disediakan agar pengujian menjadi lebih luas di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa Abbott dan SD Biosensor telah sepakat dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk memproduksi peralatan tes COVID-19 murah.
Dalam konferensi persnya Senin lalu, Tedros juga mengindikasikan bahwa biaya tes bisa lebih murah dari US$5.
"Ini akan memungkinkan perluasan pengujian, terutama di daerah yang sulit dijangkau yang tidak memiliki fasilitas laboratorium atau petugas kesehatan yang cukup terlatih untuk melakukan pengujian," ungkap Tedros pada konferensi pers harian WHO, di Jenewa, Swiss, Senin (28/9), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: WHO kembali tegaskan, virus corona muncul secara alami
Mendapat dukungan banyak pihak
Catharina Boehme, kepala eksekutif Foundation for Innovative New Diagnostics (FIND), memuji upaya WHO dalam menyediakan tes COVID-19 murah untuk negara-negara miskin.
Baginya, ini merupakan tonggak penting untuk mengurangi angka penularan di wilayah yang minim infrastruktur.
"Kami sekarang memiliki dua tes COVID-19 berkualitas tinggi yang merupakan yang pertama dalam rangkaian yang sedang dikembangkan dan dinilai oleh WHO," ungkap Boehme.
Baca Juga: Kematian akibat virus corona tembus 1 juta di seluruh dunia, AS penyumbang terbanyak
Metode tes COVID-19 yang dikembangkan FIND ini mampu memberikan hasil dalam 15 menit, bukan berjam-jam atau berhari-hari seperti tes COVID-19 kebanyakan.
Boehme menambahkan bahwa tes ini semudah dan secepat tes kehamilan.
Lembaga lain yang turut mendukung upaya ini adalah Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria, sebuah lembaga yang juga berbasis di Jenewa.
Lembaga ini menyediakan dana awal sebesar US$50 juta untuk dana pengadaan dan pesanan pertama diharapkan akan dilakukan minggu ini.
Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk COVID-19, mengatakan bahwa lebih banyak tes sedang dalam evaluasi dan akan online.
Tes COVID-19 tersebut diklaim akan sangat berguna untuk wilayah terpencil dan mampu menyelidiki kalster baru dengan lebih cepat.