kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

WHO: Omicron menimbulkan risiko global yang sangat tinggi, dunia harus bersiap


Selasa, 30 November 2021 / 04:56 WIB
WHO: Omicron menimbulkan risiko global yang sangat tinggi, dunia harus bersiap
ILUSTRASI. WHO) mengatakan, varian virus corona Omicron yang sangat bermutasi kemungkinan akan menyebar secara internasional. REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Ilmuwan Richard Hatchett, CEO Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), sebuah yayasan yang mendanai pengembangan vaksin, mengatakan kemunculan Omicron telah memenuhi prediksi bahwa penularan virus di daerah dengan tingkat vaksinasi rendah akan mempercepat evolusinya.

"Ketidaksetaraan yang menjadi ciri respons global kini telah muncul kembali," katanya dalam pembicaraan, mencatat bahwa Botswana dan Afrika Selatan telah memvaksinasi sepenuhnya kurang dari seperempat populasi mereka.

Menyebar ke banyak negara

Omicron pertama kali dilaporkan pada 24 November 2021 dari Afrika Selatan, di mana tingkat infeksi telah meningkat tajam.

Sejak saat itu, varian Omicron menyebar ke lebih dari belasan negara. Bahkan banyak di antaranya telah memberlakukan pembatasan perjalanan untuk warga asing. Jepang pada hari Senin bergabung dengan Israel dengan mengatakan akan menutup perbatasannya sepenuhnya untuk warga asing.

Baca Juga: Varian omicron 500% lebih menular, cek 6 hal in sebelum bepergian saat Nataru

WHO menegaskan kembali bahwa, sambil menunggu saran lebih lanjut, negara-negara harus menggunakan "pendekatan berbasis risiko untuk menyesuaikan langkah-langkah perjalanan internasional", sambil mengakui bahwa peningkatan kasus virus corona dapat menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi.

“Dampaknya pada populasi yang rentan akan sangat besar, terutama di negara-negara dengan cakupan vaksinasi yang rendah,” tambahnya.

Sementara itu, pada orang yang divaksinasi, kasus dan infeksi COVID-19 diperkirakan tetap ada meskipun dalam proporsi yang kecil dan dapat diprediksi.




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×