kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

WHO: Orang muda dan sehat tidak akan dapat vaksin hingga 2022


Kamis, 15 Oktober 2020 / 10:52 WIB
WHO: Orang muda dan sehat tidak akan dapat vaksin hingga 2022
ILUSTRASI. WHO menegaskan pada Rabu (14/10/2020), orang muda dan sehat kemungkinan tidak akan mendapatkan vaksin virus corona hingga 2022. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan pada Rabu (14/10/2020), orang muda dan sehat kemungkinan tidak akan mendapatkan vaksin virus corona hingga 2022.

Melansir CNBC, Dr. Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, mengatakan pemberian vaksin pertama akan diprioritaskan kepada petugas kesehatan, pekerja garis depan dan orang tua.  Meski demikian, rincian penerima vaksin prioritas masih dikerjakan oleh WHO dan tim penasihatnya. Apalagi, vaksin untuk virus tersebut belum dianggap aman dan efektif oleh WHO, Uni Eropa atau Amerika Serikat.

Swaminathan mengatakan, saat ini, masyarakat cenderung berpikiran bahwa pada tanggal 1 Januari atau 1 April, mereka akan mendapatkan vaksin, dan kemudian semuanya akan kembali normal. “Tidak akan berhasil seperti itu,” jelasnya kepada CNBC. 

Dia memprediksi, dunia diharapkan akan memiliki setidaknya satu vaksin yang aman dan efektif pada tahun 2021. Namun jumlah vaksin ini tersedia dalam jumlah terbatas. 

Baca Juga: Benarkah setelah sembuh dari Covid-19 bisa kebal virus corona? Ini kata medis

Seperti yang diketahui, saat ini, lebih dari 10 vaksin virus corona di seluruh dunia sedang dalam uji klinis tahap akhir. Swaminathan menambahkan, karena berbagai vaksin berpotensi untuk didistribusikan, Kelompok penasihat strategis yang terdiri dari para ahli imunisasi (SAGE) akan merilis panduan tentang populasi apa yang paling cocok untuk setiap vaksin dan bagaimana mendistribusikannya secara logistik.

“Kebanyakan orang setuju bahwa ini dimulai dengan petugas kesehatan dan petugas garis depan, tetapi bahkan kemudian Anda perlu menentukan siapa di antara mereka yang memiliki risiko tertinggi dan kemudian orang tua dan seterusnya,” kata Swaminathan. 

Baca Juga: Raperda Covid-19 DKI Jakarta: Warga yang tolak tes swab akan didenda Rp 5 juta

Dia bilang, akan ada banyak panduan yang akan dirilis. "Tapi saya pikir orang muda yang sehat mungkin harus menunggu hingga 2022 untuk mendapatkan vaksin,” tegasnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×