kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO: Secara realistis, vaksin corona baru bisa digunakan tahun 2021


Kamis, 23 Juli 2020 / 11:37 WIB
WHO: Secara realistis, vaksin corona baru bisa digunakan tahun 2021
ILUSTRASI. Dr. Mike Ryan, Kepala program darurat WHO.


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Sejauh ini, sejumlah penelitian terkait vaksin corona sudah menunjukkan hasil yang cukup positif. Banyak negara bersama perusahaan farmasi berlomba-lomba untuk segera melahirkan vaksin yang bisa meredakan wabah.

Meskipun demikian, pakar dari WHO menyatakan masyarakat tidak bisa berekspektasi bahwa vaksin bisa digunakan dalam waktu dekat.

Kepala program darurat WHO, Dr. Mike Ryan, meyakinkan kalau saat ini WHO sedang bekerja untuk memastikan distribusi vaksin yang adil dan merata.

Dr. Ryan juga meyakinkan kepada publik bahwa sejauh ini semua penelitian menunjukkan kemajuan yang luar biasa, tanpa ada kegagalan dan menunjukkan respons imun yang baik.

Baca Juga: Amerika Serikat rogoh kocek US$ 2 miliar demi dapatkan vaksin corona

Di sisi lain, ia meminta masyarakat dunia untuk lebih bersabar karena penggunaan vaksin pertama mungkin baru bisa terjadi pada awal tahun depan.

"Secara realistis penggunaan vaksin perdana baru bisa terjadi di awal tahun depan sebelum semua orang bisa mendapatkannya," ungkap Dr. Ryan seperti dikutip dari Channel News Asia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini WHO tetap berusaha semaksimal mungkin agar semua masyarakat bisa mendapatkan akses menuju vaksin dengan mudah.

WHO sebagai induk organisasi kesehatan dunia juga terus memantau puluhan penelitian di seluruh dunia terkait vaksin corona yang saat ini sedang berlangsung.

Baca Juga: Uji coba vaksin corona buatan China di Brasil masuki tahap akhir

Saat ini banyak penelitian yang sudah memasuki fase 3 di mana calon vaksin mulai diuji pada sampel manusia.

"Kita harus adil tentang ini, karena ini adalah kebutuhan global. Vaksin untuk pandemi ini bukan untuk orang kaya, bukan untuk orang miskin, tapi itu untuk semua orang," tambah Dr. Ryan.

Sebelumnya, pada Selasa (21/7) kemarin, WHO telah mengumumkan data 24 lembaga peneliti vaksin corona yang sudah sampai pada tahap evaluasi uji klinis.

Dari 24 pengembang vaksin tersebut ada empat calon vaksin virus corona yang masuk fase 3 tahapan uji coba klinis. Fase 3 ini menjadi tahap akhir dari uji coba klinis sebelum vaksin virus corona mendapatkan lisensi untuk bisa diproduksi secara massal.

Sementara itu WHO mencatat ada 28 calon vaksin virus korona lainnya dari sebanyak 24 pengembang, masih ada di fase 1 dan fase 2 uji klinis. Sedangkan 142 yang lainnya masih tahap pra klinis sebelum masuk fase 1 uji klinis.

Baca Juga: Skenario terbaik, Menteri Kesehatan Inggris: Vaksin corona bisa siap saat Natal




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×