CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

WHO: Vaksin corona AstraZeneca dan Moderna, kandidat vaksin terdepan dan paling maju


Jumat, 26 Juni 2020 / 21:58 WIB
WHO: Vaksin corona AstraZeneca dan Moderna, kandidat vaksin terdepan dan paling maju
ILUSTRASI. WHO menyebut, calon vaksin corona yang dikembangkan Astrazeneca merupakan kandidat terkemuka dan paling maju dalam pengembangannya.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pengembangan vaksin corona gencar dilakukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, diantara ratusan kandidat vaksin corona (Covid-19), calon vaksin yang dikembangkan AstraZeneca merupakan kandidat terkemuka dunia dan paling maju dalam hal pengembangan.

Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan, kandidat vaksin corona yang dikembangkan Moderna juga tidak jauh di belakang Astrazeneca.

Menurut Swaminathan,  dari sekitar 200 kandidat vaksin corona, 15 diantaranya telah memasuki uji klinis.

Baca Juga: Pakar: Corona telah menginfeksi 10 kali lebih banyak warga AS dari yang dilaporkan

"WHO sedang dalam pembicaraan dengan beberapa produsen China, termasuk Sinovac tentang vaksin potensial," ujar Swaminathan seperti dikutip Reuters, Jumat (26/6).

Swaminathan menyerukan agar mempertimbangkan untuk berkolaborasi dalam uji coba vaksin corona, mirip dengan uji coba Solidaritas WHO yang sedang berlangsung untuk obat-obatan.

Pendanaan

Koalisi pimpinan WHO melawan pandemi corona meminta donor pemerintah dan sektor swasta untuk membantu mengumpulkan dana US$ 31,3 miliar dalam 12 bulan ke depan untuk mengembangkan dan memberikan tes, perawatan, dan vaksin untuk penyakit tersebut.

Dana sebanyak US$ 3,4 miliar telah dikontribusikan untuk koalisi sampai saat ini, sehingga masih kurang pendanaan US$ 27,9 miliar.

WHO bekerja sama dengan koalisi besar organisasi pengembangan obat, pendanaan dan distribusi di bawah apa yang disebutnya ACT-Accelerator Hub.

Inisiatif ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan memberikan 500 juta tes corona dan 245 juta program pengobatan baru untuk penyakit ini ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada pertengahan 2021.

WHO juga berharap 2 miliar dosis vaksin, termasuk 1 miliar yang akan dibeli oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, akan tersedia pada akhir tahun 2021.

Baca Juga: Daftar tiga negara yang mengalami lonjakan kasus virus corona



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×