kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wuhan bak kota mati, ini pengakuan mahasiswa Indonesia


Senin, 27 Januari 2020 / 18:15 WIB
Wuhan bak kota mati, ini pengakuan mahasiswa Indonesia
ILUSTRASI. Kondisi jalan di pusat Kota Wuhan setelah pemerintah setempat mengumumkan larangan kendaraan yang tidak berkepentingan melintas, 26 Januari 2020.


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mahasiswa Indonesia di Wuhan, China, Rio Alfi, menceritakan kondisi warga negara Indonesia (WNI) dan kota yang seolah mati setelah penyebaran virus corona baru di ibu kota Provinsi Hubei itu.

Melalui tayangan video yang diunggah di akun YouTube KompasTV, Minggu (26/1), Rio mengatakan, seluruh transportasi umum berhenti beroperasi. Otoritas setempat juga meminta penduduk tak keluar rumah jika tidak ada urusan mendesak.

"Sudah tiga hari Wuhan di-knocked down. Transportasi umum sudah ditutup. Baik kereta, bus, dan subway dihentikan untuk sementara waktu. Kabar terakhir yang saya terima di Wuhan, mulai besok tidak bisa menggunakan kereta listrik lagi," kata Rio.

Baca Juga: Bill Gates pernah meramal soal wabah virus mematikan, begini isinya

Saat ini, Rio mengungkapkan, musim dingin sedang berlangsung di Wuhan. Masyarakat setempat baru saja selesai merayakan Tahun Baru Imlek. Melalui tayangan video Rio, kondisi kota Wuhan sangat sepi.

Hampir tak ada orang lalu lalang di jalan-jalan besar kota berpenduduk 11 juta jiwa itu. Pusat perbelanjaan pun sunyi dan hanya dikunjungi satu atau dua orang saja.

Rio menambahkan, otoritas setempat juga meminta para penduduk dan mahasiswa di Wuhan tak keluar rumah serta asrama dan berdiam diri di kamar. Mereka diminta menjauhi tempat yang ramai dikunjungi orang agar tak terjangkit virus corona.

Baca Juga: Cegah virus corona, Malaysia hentikan sementara pemberian visa untuk China

"Jadi, aktivitas mungkin dilakukan dengan jalan kaki. Sampai saat ini belum ada kepastian sampai kapan Wuhan ditutup. Belum ada info terbaru, baik dari KBRI maupun Pemerintah China sendiri," ujar Rio.

Virus corona Wuhan meluas dengan begitu cepat. Tak lama setelah kasus tersebut terkonfirmasi pertama kali di Wuhan, beberapa negara lain melaporkan kejadian serupa.

Virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab flu hingga MERS dan SARS ini bisa menyebabkan kematian. Sejauh ini, sudah 81 orang meninggal akibat virus corona, dan sebagian besar berasal dari Wuhan.

Penulis: Rakhmat Nur Hakim

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan yang Seperti Kota Mati"



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×