Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menolak klaim bahwa AS “menginginkan” China menginvasi Taiwan.
“Ini tentu saja tidak akurat. Kami telah menjelaskan, termasuk secara langsung kepada anggota senior pemerintah Tiongkok, bahwa kebijakan Satu China kami tidak berubah. Hal ini tidak akan berubah dan kami terus mendesak stabilitas bersama di Selat Taiwan,” tegas Miller.
Mengutip The Independent, dia menambahkan, kebijakan “Satu China” mengacu pada posisi yang diminta oleh pemerintah China agar Amerika Serikat dan negara-negara lain mengakui pemerintahan di Beijing sebagai satu-satunya pemerintahan berdaulat yang sah di China.
Kebijakan ini secara khusus menolak upaya untuk mengakui Taiwan sebagai negara merdeka dalam bentuk apa pun.
Kebijakan "Satu China" bermula dari perang saudara di Tiongkok, yang menyebabkan bangkitnya pemerintahan komunis dan pengasingan tentara nasionalis ke Taiwan.
Baca Juga: Taiwan Tidak Ingin Berperang dengan China
Pemerintah AS menerapkan kebijakan ini dengan mengakui pemerintahan di Beijing tetapi juga dengan mengakui Taiwan sebagai entitas independen, atau bahkan negara penuh yang memiliki hak di PBB.
Pemerintahan Biden tahun ini menggiring pengesahan paket bantuan keamanan untuk pemerintah Taiwan sebagai bagian dari tambahan keamanan nasional yang disahkan Kongres; undang-undang tersebut mencakup dana senilai US$ 2 miliar sebagai dukungan langsung untuk Taiwan.