kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Xi Jinping Serukan Penguatan Peran PBB dan Sistem Multilateral Saat Kunjungi Malaysia


Rabu, 16 April 2025 / 18:15 WIB
Xi Jinping Serukan Penguatan Peran PBB dan Sistem Multilateral Saat Kunjungi Malaysia
Raja Malaysia Sultan Ibrahim Sultan Iskandar, kanan, berjalan bersama Presiden China Xi Jinping, selama upacara penyambutan resmi di istana negara di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, 16 April 2025. Vincent Thian/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Presiden China Xi Jinping menyerukan dukungan terhadap sistem internasional yang berpusat pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perdagangan multilateral, serta supremasi hukum dalam kunjungannya ke Malaysia, yang merupakan bagian dari lawatannya ke tiga negara Asia Tenggara di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat.

Kunjungan Xi mencakup Vietnam, Kamboja, dan Malaysia, dengan tujuan mempererat hubungan dengan negara-negara tetangga China di tengah memburuknya hubungan dagang dengan AS. 

Dalam artikel opini yang diterbitkan harian The Star, Xi menyampaikan bahwa sistem internasional berbasis PBB dan hukum internasional sangat penting untuk mendorong tata kelola global yang adil dan setara.

Baca Juga: Xi Jinping Perkuat Hubungan Dagang dengan Vietnam di Tengah Ketegangan Tarif AS

“Kita harus menegakkan sistem perdagangan multilateral, menjaga kestabilan rantai industri dan pasokan global, serta menciptakan lingkungan internasional yang terbuka dan kolaboratif,” tulis Xi.

Pernyataan ini disampaikan menyusul kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif tinggi terhadap berbagai negara, termasuk China, dalam rangka kebijakan “America First”. 

Saat ini, China menghadapi bea masuk sebesar 145% dari AS, sementara beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Malaysia, dikenai tarif tambahan hingga 24% sebelum diberlakukannya jeda 90 hari oleh AS. 

Pemerintah Malaysia telah mulai menjalin komunikasi dengan AS untuk mencari solusi atas kebijakan tersebut.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Bertemu CEO Perusahaan Asing, Ini yang Dibicarakan

Xi menyatakan kesiapan Tiongkok untuk bekerja sama dengan Malaysia dan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam menanggulangi konfrontasi geopolitik serta arus unilateralisme dan proteksionisme.

Lebih lanjut, Xi menekankan pentingnya melanjutkan kerja sama dalam kerangka inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI), termasuk investasi infrastruktur transportasi. 

China sebelumnya menyatakan kesediaan untuk mengkaji rencana penghubungan proyek East Coast Rail Link senilai US$ 10 miliar milik Malaysia dengan jaringan kereta api yang didukung Tiongkok di Laos dan Thailand, guna memperluas konektivitas regional.

Dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia, Sultan Ibrahim Sultan Iskandar, Xi juga menyampaikan bahwa China menyambut lebih banyak produk pertanian berkualitas tinggi dari Malaysia untuk masuk ke pasar Tiongkok. 

Xi dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Rabu, dan sejumlah kesepakatan kerja sama antara kedua negara diperkirakan akan ditandatangani.

Baca Juga: Bertemu CEO Perusahaan Asing, Presiden Xi Jinping Desak Lindungi Pasokan Global

Menurut Kementerian Luar Negeri Malaysia, China telah menjadi mitra dagang terbesar Malaysia sejak 2009, dengan total nilai perdagangan mencapai 484,1 miliar ringgit ata sekitar US$ 109,65 miliar, pada tahun 2024.

Selanjutnya: Simak Rekomendasi Saham Teknikal AADI, TPIA, dan JSMR untuk Kamis (17/4)

Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Kembali, Awas Beracun!



TERBARU

[X]
×