kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.684   -28,00   -0,17%
  • IDX 8.507   -63,31   -0,74%
  • KOMPAS100 1.177   -10,85   -0,91%
  • LQ45 855   -8,67   -1,00%
  • ISSI 298   -1,57   -0,52%
  • IDX30 442   -5,28   -1,18%
  • IDXHIDIV20 512   -6,82   -1,32%
  • IDX80 132   -1,21   -0,90%
  • IDXV30 136   -0,76   -0,55%
  • IDXQ30 141   -1,91   -1,34%

Xi Warning Trump: Isu Taiwan Tak Bisa Ditawar


Selasa, 25 November 2025 / 09:11 WIB
Xi Warning Trump: Isu Taiwan Tak Bisa Ditawar
ILUSTRASI. Presiden China, Xi Jinping, kembali menekan isu sensitif Taiwan dalam sambungan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (224/11/2025). REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dalam percakapan Senin itu, Xi mengatakan kerja sama ekonomi AS–China harus “tetap berlanjut”. Ia menyebut pertemuan di Korea Selatan sebagai momen penting yang “mengoreksi arah kapal besar hubungan China–AS agar tetap stabil.”

Sejak pertemuan itu, kata Xi, hubungan kedua negara menunjukkan arah yang “lebih stabil dan positif” dan itu diapresiasi baik oleh kedua negara maupun komunitas internasional.

Trump pun menunjukkan nada optimistis.

“Sejak pertemuan di Korea, kemajuan yang signifikan telah dicapai. Sekarang kita bisa fokus pada gambaran yang lebih besar,” katanya.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent sebelumnya mengatakan Washington berharap bisa merampungkan kesepakatan pasokan mineral penting dengan China sebelum libur Thanksgiving minggu ini.

Tonton: Harga Emas Antam Terbang Hari Ini (25 November 2025)

Perang Ukraina Masih Dibahas

Selain isu Taiwan dan perdagangan, perang Ukraina juga menjadi agenda penting. Trump tengah mengupayakan kesepakatan damai baru—yang dikritik sebagian pihak karena dianggap terlalu mengakomodasi kepentingan Rusia dan mengorbankan Ukraina.

China tetap mempertahankan posisi sebagai pihak netral. Dalam panggilan telepon itu, Xi kembali menyatakan dukungan pada upaya mengakhiri perang.

Menurut Beijing, Xi berharap pihak-pihak terkait bisa mempersempit perbedaan, mencapai kesepakatan damai yang “adil, tahan lama, dan mengikat”, serta menyelesaikan akar penyebab konflik.

Kesimpulan

Percakapan telepon ini memperlihatkan dua dinamika besar:

1. Isu Taiwan menjadi semakin sensitif, terutama setelah komentar Jepang yang membuka potensi keterlibatan militer dalam konflik Taiwan. Xi memanfaatkan momentum ini untuk menekan Trump agar lebih tegas memahami posisi Beijing.

2. Ada tanda-tanda mencairnya ketegangan dagang setelah bertahun-tahun perang tarif. Kesepakatan mineral strategis dan pembelian kedelai jadi sinyal penting bagi pasar global.

Namun, meski nada politik terdengar hangat, isu Taiwan tetap menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa menggagalkan stabilisasi hubungan AS–China.

Selanjutnya: Kanada Dekat Finalisasi Kontrak Ekspor Uranium US$2,8 Miliar ke India

Menarik Dibaca: Sama Bikin Lembab Tapi Cari Tahu Beda Body Cream dan Hand Cream di Sini




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×