Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) tenor 30 tahun melonjak ke level tertinggi sepanjang sejarah pada Kamis (4/12/2025), menjelang lelang surat utang yang diperkirakan menjadi ujian penting bagi minat investor di tengah rencana stimulus jumbo yang sangat bergantung pada penerbitan utang baru.
Yield JGB 30 tahun menyentuh 3,445% pada awal perdagangan, rekor tertinggi sejak instrumen tersebut diterbitkan.
Baca Juga: AS Perketat Pemeriksaan Visa H-1B, Fokus pada Riwayat “Sensor” dan Moderasi Konten
Sementara itu, yield acuan 10 tahun naik 1,5 basis poin ke 1,905%, level tertinggi sejak Juli 2007.
Tekanan terbesar datang dari kebijakan fiskal agresif Perdana Menteri Sanae Takaichi, yang baru-baru ini mengumumkan paket belanja besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jepang.
Sebagian besar pembiayaan paket tersebut akan ditopang oleh utang baru, sehingga menambah pasokan obligasi jangka panjang dan menekan harganya.
Di segmen tenor pendek, pelaku pasar juga melakukan aksi jual seiring meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BOJ).
Kenaikan itu dipicu oleh tanda-tanda bahwa BOJ mulai mengakhiri era suku bunga sangat rendah setelah tekanan inflasi domestik terus bertahan.
Baca Juga: Bursa Asia Mixed Kamis (4/12) Pagi, Sentimen Hati-Hati Jelang Keputusan The Fed
Kementerian Keuangan Jepang akan melelang sekitar 700 miliar yen (US$4,51 miliar) JGB tenor 30 tahun hari ini.
Menurut Shoki Omori, Chief Desk Strategist Mizuho Securities, minat terhadap lelang tersebut kemungkinan “agak lemah.”
“Valuasi relatif pada kurva yield serta besarnya konsesi jangka pendek belum berada di tingkat yang cukup menarik untuk menarik tambahan permintaan secara signifikan,” ujarnya dalam sebuah catatan riset.
Yield tenor lain juga bergerak naik, dengan obligasi 20 tahun mencapai 2,94% level tertinggi sejak Juni 1999, sementara tenor 5 tahun meningkat 1 basis poin menjadi 1,395%.













