Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Nilai tukar yuan onshore China menguat ke level terkuat dalam hampir 15 bulan pada Kamis, mendekati level 7 per dolar AS. Penguatan ini didorong oleh aksi eksportir yang bergegas menukarkan simpanan dolar mereka ke mata uang lokal menjelang akhir tahun, serta ekspektasi bahwa dolar AS akan melemah lebih lanjut pada tahun depan.
Meski laju penguatan yuan yang semakin cepat tampak memicu upaya bank sentral untuk menahan kenaikannya, banyak analis menilai tren penguatan tersebut baru saja dimulai.
“Hambatan yang sebelumnya dihadapi yuan kini berpotensi berubah menjadi pendorong yang menopang penguatan ke depan,” tulis Industrial Securities dalam sebuah catatan, merujuk pada sekitar US$ 1,2 triliun simpanan dolar milik korporasi yang semakin terdorong untuk kembali ke China. Dia menyebut, kemungkinan apresiasi yuan saat ini baru di tahap awal.
Baca Juga: Yuan China Tembus Level Tertinggi 15 Bulan, Abaikan Sinyal Pengetatan PBOC
Sekitar waktu makan siang, yuan diperdagangkan di level 7,0061 per dolar AS, posisi terkuat sejak akhir September 2024 dan hanya sedikit lagi menembus level psikologis penting 7 per dolar.
Sejak awal April, mata uang China tersebut telah menguat sekitar 5% terhadap dolar AS, seiring meredanya ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat serta pulihnya pasar saham China yang menarik arus dana asing.
Galaxy Securities dalam laporannya menyebut penguatan yuan didorong oleh perbaikan ekonomi domestik, pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS (The Fed), serta ekspektasi penguatan yuan yang bersifat saling menguatkan.
Sebagai sinyal peringatan agar nilai tukar tidak bergerak terlalu jauh, Bank Sentral China alias People’s Bank of China (PBOC) pada Rabu berjanji akan menstabilkan ekspektasi pasar dan menjaga nilai tukar tetap “pada level yang secara umum stabil, wajar, dan seimbang”.
Mencerminkan sikap tersebut, PBOC menetapkan nilai tengah yuan di level 7,392 per dolar AS sebelum perdagangan dibuka pada Kamis, atau 244 poin lebih lemah dibandingkan perkiraan Reuters.
“Hal ini menunjukkan bahwa bank sentral, meskipun mengizinkan penguatan yuan, mulai memperlambat laju apresiasi secara ringan,” kata Industrial Securities.
Perusahaan pialang tersebut memperkirakan yuan akan terus menguat tahun depan, seiring pelonggaran kebijakan moneter AS yang kemungkinan lebih besar dari ekspektasi pasar, sehingga memberikan tambahan dorongan bagi penguatan mata uang China.











