Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saat ini, semakin banyak negara yang mempertimbangkan untuk beralih ke vaksin Covid-19 yang berbeda untuk dosis kedua. Ada juga negara yang berencana untuk menambahkan suntikan booster vaksin corona. Langkah ini dilakukan di tengah penundaan pasokan dan masalah keamanan yang telah memperlambat kampanye vaksinasi mereka.
Melansir Reuters, beberapa penelitian medis untuk menguji kemanjuran penggantian vaksin Covid-19 sedang dilakukan. Sebuah studi Oxford pada 28 Juni menunjukkan, vaksin campuran, di mana suntikan vaksin Pfizer diberikan setelah suntikan AstraZeneca, menghasilkan lebih banyak antibodi daripada dua suntikan AstraZeneca.
Berikut ini adalah negara-negara yang sedang mempertimbangkan, atau telah memutuskan untuk mengadopsi, solusi tersebut:
1. BAHRAIN
Bahrain mengatakan pada 4 Juni bahwa kandidat yang memenuhi syarat dapat menerima suntikan vaksin Pfizer/BioNTech atau Sinopharm, terlepas dari suntikan mana yang telah mereka ambil.
Baca Juga: Warning WHO: Jangan mencampur dan mencocokkan vaksin Covid-19
2. BHUTAN
Perdana Menteri Bhutan Lotay Tshering mengatakan pada 24 Juni bahwa dia merasa nyaman dengan mencampur dan mencocokkan dosis vaksin Covid-19 untuk mengimunisasi populasi sekitar 700.000 orang di negara kecil Himalaya itu.
3. KANADA
CBC News melaporkan, Komite Penasihat Nasional untuk Imunisasi Kanada mengatakan pada 17 Juni bahwa pemerintah provinsi harus menawarkan kepada penerima dosis pertama vaksin AstraZeneca suntikan yang berbeda untuk dosis kedua mereka.
Komite telah mengatakan awal bulan ini bahwa orang yang pertama kali disuntik dengan suntikan AstraZeneca dapat memilih untuk menerima vaksin yang berbeda untuk dosis kedua mereka.
Baca Juga: Foxconn dan TSMC capai kesepakatan vaksin Covid-19 BioNTech senilai US$ 350 juta
4. CHINA
Sata klinis uji coba pada April menunjukkan, peneliti China sedang menjalankan uji coba skala kecil tahap awal pada inokulasi campuran satu dosis vaksin dari CanSino Biologics (CanSinoBIO), diikuti dengan satu dosis suntikan yang disediakan oleh unit Produk Biologi Chongqing Zhifei.
Selain itu, menurut catatan pendaftaran uji klinis pada bulan Juni, para peneliti juga menjalankan uji coba menggunakan satu dosis suntikan CanSinoBIO sebagai booster bagi mereka yang telah menerima satu atau dua dosis vaksin yang tidak aktif.
5. INDONESIA
Indonesia sedang mempertimbangkan untuk memberikan suntikan booster kepada petugas kesehatannya yang diimunisasi dengan vaksin Sinovac, karena ribuan dari mereka sekarang dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Dianggap kurang manjur, China berencana campurkan vaksin Covid-19 dalam negeri
6. ITALIA
Badan obat Italia AIFA mengatakan pada 14 Juni bahwa orang di bawah usia 60 tahun yang disuntik dengan dosis pertama suntikan AstraZeneca dapat menerima suntikan kedua yang berbeda.
7. RUSIA
Kantor berita Interfax yang mengutip RDIF mengatakan pada 4 Juni, Rusia dapat memulai uji coba vaksin Covid-19 yang menggabungkan vaksin Sputnik V dan berbagai suntikan China di negara-negara Arab.
RDIF juga mengatakan bahwa tidak ada efek samping negatif yang ditemukan selama uji klinis yang menggabungkan vaksin Covid-19 menggunakan suntikan AstraZeneca dan Sputnik V, lapor Interfax.
8. KOREA SELATAN
Korea Selatan mengatakan pada 18 Juni bahwa sekitar 760.000 orang yang disuntik dengan dosis pertama AstraZeneca akan menerima suntikan Pfizer sebagai suntikan kedua karena penundaan pengiriman oleh skema pembagian vaksin global COVAX.
9. THAILAND
Thailand mengatakan pada 12 Juli akan menggunakan suntikan AstraZeneca sebagai dosis kedua untuk orang yang pertama kali diinokulasi dengan vaksin Sinovac, dalam upaya meningkatkan perlindungan.
Langkah ini adalah kebijakan mencampurkan dan mencocokkan pertama kali yang diumumkan secara publik dari vaksin China dan suntikan yang dikembangkan Barat.
10. UNI EMIRAT ARAB
Uni Emirat Arab telah menyediakan vaksin virus corona Pfizer/BioNTech sebagai suntikan booster bagi mereka yang awalnya diimunisasi dengan vaksin yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).
11. VIETNAM
Vietnam mengatakan pada 13 Juli akan menawarkan vaksin mRNA yang dikembangkan bersama oleh Pfizer dan BioNTech sebagai opsi dosis kedua bagi mereka yang menerima vaksin AstraZeneca sebagai dosis pertama mereka.