Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Militer AS dan Korea Selatan resmi memulai latihan udara gabungan pada hari Senin (19/8). Latihan yang disiapkan untuk menghadapi ancaman Korea Utara ini melibatkan lebih dari 200 jet tempur.
Latihan gabungan ini merupakan bagian dari program Ulchi Freedom Shield yang merupakan agenda tahunan kedua negara dan dirancang untuk melawan ancaman Korea Utara.
Angkatan Udara Korea Utara pada hari Selasa (20/8) mengatakan, pesawat yang mulanya bertugas melakukan patroli defensif dialihkan ke skenario pertempuran.
Baca Juga: Korea Utara Kutuk Ukraina, Sebut Serangan ke Rusia sebagai Aksi Teror
Pesawat dari dua unit tempur AS yang berbasis di Korea Selatan turut dilibatkan dalam latihan ini. AS menempatkan 28.500 tentara di Korea Selatan.
Latihan gabungan Ulchi Freedom Shield tahun ini akan berlangsung hingga 29 Agustus. Setiap tahunnya, Korea Utara selalu melayangkan kecaman atas program ini.
Para pejabat di Pyongyang menganggap aktivitas militer tersebut dapat memicu ketegangan di Semenanjung Korea. Mereka bahkan menduga latihan itu adalah persiapan perang nuklir.
Baca Juga: Tentara Korea Utara Membelot ke Korea Selatan, Menyeberangi Zona Demiliterisasi
Sebaliknya, aliansi AS dan Korea Selatan justru menuduh Korea Utara sedang mempersiapkan upaya invasi karena terus-terusan memperkuat postur militernya.
Hingga saat ini Korea Utara masih sangat bergantung pada pesawat tempur yang sudah tua dan usang. Beberapa pesawat tempur yang dimiliki adalah MiG Soviet yang dirilis pada tahun 1950an.
Korea Utara juga semakin rutin melakukan uji coba peluncuran rudal berbagai jenis, mulai dari rudal jarak pendek hingga rudal balistik antar-benua tipe baru yang diduga berbahan bakar padat.
Dalam beberapa kesempatan, divisi artileri berat militer Korea Utara juga melakukan latihan tembak yang mengarah ke selatan.