kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Join Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korsel, Indonesia Masih Utang Rp 11,8 Triliun


Selasa, 19 Maret 2024 / 13:10 WIB
Join Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korsel, Indonesia Masih Utang Rp 11,8 Triliun
ILUSTRASI. Bendera Korea Selatan dan Indonesia disematkan di hidung jet tempur pertama buatan Korsel KF-21 saat upacara peluncuran di Sacheon, Korea Selatan, Jumat (9/4/2021). Yonhap via REUTERS


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan, atau Defense Acquisition Program Administration (DAPA), meminta pemerintah Indonesia untuk segera melunasi pembayaran proyek pengadaan jet tempur KF-21 yang merupakan kolaborasi kedua negara.

Melansir Yonhap, DAPA pada hari Selasa (19/3) telah memberikan peringatan baru kepada Indonesia yang kabarnya meminta penundaan tenggat waktu delapan tahun.

Media Korea Selatan, Dong-A Ilbo, sebelumnya melaporkan bahwa Indonesia mengajukan permintaan untuk menunda tenggat waktu hingga tahun 2034. Indonesia tercatat masih memiliki tunggakan sebesar 1 triliun won atau sekitar Rp 11,8 triliun.

Proyek gabungan pengadaan jet tempur KF-21 diluncurkan pada tahun 2015. Jet yang dihasilkan dipercaya memiliki kemampuan supersonik canggih.

Baca Juga: Siapkan Pembayaran, Indonesia akan Lanjutkan Kerjasama Pesawat Tempur KF-21 Boramae

Berdasarkan kesepakatan, Indonesia berjanji untuk memberikan kontribusi sekitar 20% dari total biaya yang mencapai 8,1 triliun won hingga tahun 2026.

Sayangnya, Indonesia gagal melakukan pembayaran tepat waktu dan sejauh ini baru menyumbang 278,3 miliar won.

Melihat fakta itu, DAPA mulai tidak yakin bahwa proyek KF-21 bisa selesai pada tahun 2026.

"Tidak ada perubahan sikap bahwa Indonesia harus menyelesaikan pembayaran pengembangan KF-21 pada tahun 2026," kata seorang pejabat DAPA.

Baca Juga: Jet Tempur KF-21 Buatan Korea Selatan Segera Masuk Tahap Produksi

Dalam kesempatan terpisah, juru bicara DAPA Choi Kyung-ho mengatakan, pembicaraan dengan Indonesia mengenai pembagian biaya proyek sedang berlangsung. Untuk saat ini dirinya menolak untuk menyampaikan rincian pembicaraan.

Tidak hanya soal pembayaran, Indonesia juga diduga menghadapi tuduhan pencurian data teknologi jet tempur Korea Selatan.

Otoritas pertahanan Korea Selatan bulan lalu mengumumkan penyelidikan terhadap dugaan upaya seorang insinyur Indonesia untuk mencuri teknologi jet di Korea Aerospace Industries. Saat ini kasus tersebut telah diserahkan kepada polisi untuk penyelidikan skala penuh.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×