kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.498.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.869   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.180   -15,38   -0,21%
  • KOMPAS100 1.103   -3,42   -0,31%
  • LQ45 875   -1,81   -0,21%
  • ISSI 219   -0,87   -0,40%
  • IDX30 447   -1,42   -0,32%
  • IDXHIDIV20 538   -2,95   -0,54%
  • IDX80 127   -0,35   -0,27%
  • IDXV30 135   -0,21   -0,15%
  • IDXQ30 149   -0,54   -0,36%

Jet Tempur KF-21 Buatan Korea Selatan Segera Masuk Tahap Produksi


Rabu, 10 Januari 2024 / 12:39 WIB
Jet Tempur KF-21 Buatan Korea Selatan Segera Masuk Tahap Produksi
ILUSTRASI. Bendera Korea Selatan dan Indonesia disematkan di hidung jet tempur pertama buatan Korsel KF-21 saat upacara peluncuran di Sacheon, Korea Selatan, Jumat (9/4/2021). Yonhap via REUTERS


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) pada hari Rabu (10/1) mengumumkan bahwa produksi jet tempur KF-21 buatan dalam negeri akan segera dilakukan tahun ini.

Malansir Yonhap, DAPA berupaya untuk menandatangani kontrak dengan Korea Aerospace Industries Ltd. (KAI), produsen jet tersebut, pada paruh pertama tahun ini untuk membuka jalan bagi produksi skala besar KF-21.

DAPA mengatakan, keenam prototipe KF-21 telah berhasil melakukan uji terbang, melakukan berbagai penilaian kinerja, termasuk penerbangan supersonik dan uji pemisahan senjata.

Baca Juga: Korea Selatan Berencana Luncurkan Dua Satelit Mata-mata Baru Tahun Ini

Kolaborasi Dengan Indonesia

Pada tahun 2015, Korea Selatan meluncurkan proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Indonesia. Tujuan utamanya adalah mampu mengerahkan 120 KF-21 di Angkatan Udara Korea Selatan pada tahun 2032.

Jet tempur KF-21 disiapkan untuk menggantikan armada jet F-4 dan F-5 yang sudah tua.

Sayangnya, proyek pembangunan bersama dengan nilai mencapai 8,1 triliun won (US$6,1 miliar) hingga tahun 2026 masih menghadapi ketidakpastian karena tunggakan pembayaran Indonesia.

Baca Juga: Kim Jong Un: Korea Selatan adalah Negara yang Paling Memusuhi Kita!

Hingga Oktober 2023, tunggakan pembayaran ditaksir mencapai hampir 1 triliun won.

Dalam kesepakatannya, Korea Selatan sepakat untuk membayar sekitar 60% dari biaya proyek, sementara Indonesia dan KAI masing-masing menanggung sekitar 20%.

Pejabat DAPA mengatakan pembicaraan sedang berlangsung di Jakarta untuk menyampaikan rencana pembayaran terbaru untuk proyek tersebut.



TERBARU

[X]
×