Reporter: Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Akan datang suatu masa di mana Anda bisa membeli tiket pesawat, memesan tiket hotel, atau membeli tiket bioskop dengan menggunakan akal imitasi (AI) generatif. Berbagai perusahaan juga sudah mulai mengembangkan teknologi yang mendukung sistem perdagangan berbasis AI tersebut.
Salah satunya Visa. Perusahaan sistem pembayaran ini mengumumkan inisiatif baru dalam bentuk perluasan Visa Intelligent Commerce di kawasan Asia Pasifik. Visa berniat mempercepat transisi menuju perdagangan berbasis agen AI.
Menurut data Adobe Data Insights per Agustus 2025, selama setahun terakhir, lalu lintas berbasis AI ke situs ritel meningkat lebih dari 4.700%. Lalu, sekitar 85% pembeli yang menggunakan AI menyatakan pengalaman belanja mereka menjadi lebih baik.
Baca Juga: Mastercard dan VIsa Sepakat Bayar Gugatan US$ 38 Miliar
Karena itu, Visa memperkuat infrastruktur, standar, dan kapabilitasnya untuk mendukung perdagangan berbasis AI. Visa juga menyatakan siap menguji coba sistem AI commerce ini pada 2026 mendatang.
“Perdagangan agentik akan mengubah struktur dasar transaksi pembayaran online,” tutur T.R. Ramachandran, Head of Product and Solutions Asia Pasifik Visa, dalam keterangan resmi, Jumat (14/11/2025).
Nantinya, pengembangan ini akan memungkinkan konsumen menggunakan agen AI untuk berbelanja dan melakukan atas nama konsumen. Namun, menurut Ramachandran, dibutuhkan ekosistem terpadu agar perdagangan menggunakan AI ini bisa dimanfaatkan secara optimal.
Baca Juga: Visa dan Mastercard Teken Kesepakatan Baru Soal Biaya Transaksi Kartu Kredit
Visa mendukung ekosistem tersebut melalui Visa Intelligent Commerce. Ini merupakan antarmuka pemrograman aplikasi alias application programming interface (API) terintegrasi dan program mitra yang memanfaatkan infrastruktur milik Visa.
Ramachandran mengklaim, solusi ini akan memungkinkan pembayaran yang aman dan transparan. Semua itu berbasis persetujuan oleh agen AI atas nama konsumen.
Nantinya, agen AI yang terintegrasi dalam platform yang sudah dikenal akan dapat bertransaksi menggunakan 4,8 miliar kredensial Visa di jutaan merchant di seluruh dunia. Konsumen cukup memberi instruksi kepada agen AI untuk memesan tiket perjalanan atau bioskop.
Baca Juga: Kenaikan Tarif Visa H-1B Era Trump Picu Kekhawatiran Kekurangan Dokter di AS
Dalam hal keamanan, Visa Intelligent Commerce menggunakan Trusted Agent Protocol. Protokol ini memungkinkan merchant mengenali dan memverifikasi agen AI yang memiliki niat transaksi yang sah, serta membedakan antara agen yang terpercaya dan bot jahat.
Protokol ini menggunakan tanda tangan kriptografi khusus agen untuk memastikan transaksi aman dan terverifikasi, serta menjaga hubungan antara merchant dan konsumen tetap transparan. ”Dengan Visa Intelligent Commerce dan pilar utamanya, Trusted Agent Protocol, Visa menghubungkan konsumen, agen AI, dan pedagang melalui solusi yang aman dan dapat diskalakan,” kata dia.
Visa juga terus memperluas kolaborasi dengan para pemain besar di bidang AI, teknologi, dan pembayaran, seperti Ant International, LG Uplus, Microsoft, Perplexity, Stripe, dan Tencent.












