Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (26/12/2024), pihak berwenang Rusia menutup empat bandara di Moskow, ditambah bandara kelima di sebuah kota sekitar 100 mil di barat daya ibu kota negara itu.
Adapun alasannya adalah masalah keselamatan yang tidak disebutkan.
Melansir NBC News, kelima bandara tersebut untuk sementara tidak menerima atau mengirim penerbangan.
Demikian menurut pernyataan dari otoritas penerbangan Rusia, Rosaviatsia.
"Untuk memastikan keselamatan penerbangan pesawat sipil, pembatasan sementara telah diberlakukan pada pengoperasian bandara Sheremetyevo, Domodedovo, Vnukovo, Zhukovsky, dan Kaluga," kata Rosaviatsia dalam sebuah posting di Telegram.
Keempat bandara Moskow dibuka kembali setelah ditutup sebentar, dengan bandara kelima, di Kaluga, dibuka kembali pada Kamis sore.
Para pejabat tidak memberikan alasan langsung atau pasti untuk penutupan tersebut.
Baca Juga: Serangan Sistem Antipesawat Rusia Mungkin Jadi Penyebab Jatuhnya Pesawat Azerbaijan
“Awak pesawat, pengendali lalu lintas udara, dan layanan bandara mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan penerbangan — ini adalah prioritas utama,” kata pernyataan resmi yang diunggah di Telegram.
Hampir dua tahun setelah Presiden Vladimir Putin menginvasi negara tetangga Rusia yang lebih kecil, Ukraina telah mendorong perang ke Rusia.
Pada hari Kamis, sirene serangan udara berbunyi di wilayah Oryol dan di Sevastopol di Krimea, yang dianeksasi Rusia secara ilegal dari Ukraina pada tahun 2014.
Sirene juga dilaporkan berbunyi di kota Taganrog Rusia, yang terletak di Rostov, yang berbatasan dengan Ukraina, kata otoritas setempat dalam sebuah unggahan di Telegram.
Menurut sebuah unggahan di saluran Telegram wilayah Kursk, dua rudal Ukraina ditembak jatuh di wilayah Kursk tanpa kerusakan atau korban, setelah diumumkan bahwa lima bandara Rusia telah ditutup.
Rudal Ukraina ketiga ditembak jatuh di Kursk tak lama setelah bandara Moskow dibuka kembali, kata para pejabat.
Ini terjadi sebulan setelah Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak terbesarnya di Moskow sejak perang skala penuh dimulai.
Baca Juga: Rudal Baru Rusia Oreshnik: Tidak Dapat Dilacak, Dicegat, atau Dihancurkan
Penutupan sementara bandara tersebut dilakukan pada hari yang sama ketika Kremlin memperingatkan agar tidak berspekulasi tentang penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines, yang menewaskan 38 dari 67 orang di dalamnya.
Sebelumnya, seorang ahli penerbangan mengatakan bukti menunjukkan bahwa baterai antirudal Rusia mungkin telah menjatuhkan pesawat penumpang tersebut.
Ada spekulasi yang berkembang bahwa pertahanan udara Rusia mungkin berada di balik kecelakaan tersebut, yang terjadi saat pesawat mendekati Grozny, tujuan pesawat Azerbaijan. Chechnya sedang diserang oleh pesawat tanpa awak saat itu.
"Pelaporan selanjutnya dan informasi kontekstual, termasuk pemeriksaan video lanjutan dari reruntuhan pesawat, menunjukkan bahwa pesawat itu kemungkinan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia," kata Matthew Borie, kepala intelijen di perusahaan keamanan penerbangan Osprey Flight Solutions, dalam sebuah wawancara dengan NBC News.
Tonton: Rusia Umumkan Keadaan Darurat di Laut Hitam, Ini Penyebabnya
Pada hari Rabu, banyak warga Ukraina terpaksa merayakan Natal tanpa pemanas atau listrik setelah Rusia melancarkan serangan terhadap infrastruktur energi negara tersebut.