kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

7 kekuatan rahasia Taiwan yang bisa jadi modal kalahkan China jika meletus perang


Selasa, 11 Agustus 2020 / 06:28 WIB
7 kekuatan rahasia Taiwan yang bisa jadi modal kalahkan China jika meletus perang
ILUSTRASI. 7 kekuatan rahasia Taiwan yang bisa jadi modal kalahkan China jika meletus perang. REUTERS/Tyrone Siu/File Photo


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Taipei. Perang saudara China vs Taiwan bisa kembali meletus kapan saja karena situasi keamanan di perbatasan yang memanas. Meski kekuatan militer Taiwan kalah telak dari China, tapi Taiwan punya kekuatan rahasia yang bisa menjadi modal ampuh mengalahkan China jika perang saudara kembali terjadi.

Taiwan dan China berpisah pada 1949 ketika nasionalis Chiang Kai-shek melarikan diri ke pulau itu untuk membentuk pemerintahan otoriter yang terpisah, setelah kalah dalam perang saudara di China daratan melawan komunis Mao Zedong.

Kini China memiliki jumlah tentara terbanyak di dunia, dan bujet militernya hanya bisa ditandingi Amerika Serikat (AS). Sementara itu Taiwan dengan populasi penduduk 23 juta jiwa, perekonomian dan kekuatan militernya sangat kecil dibandingkan China.

Namun apakah kalah jumlah berarti Taiwan sepenuhnya inferior terhadap China? Majalah Foreign Policy pada 25 September 2018 menampilkan poin-poin penting dari dua studi terbaru, yang menunjukkan cara-cara di mana Taiwan diyakini bisa menghalau invasi China.

Baca juga: Jika perang terjadi, Taiwan bisa saja kalahkan China, ini caranya

Foreign Policy sebagaimana dikutip Taiwan News sehari berikutnya, mengambil poin-poin itu dari makalah penelitian yang ditulis Michael Beckley, ilmuwan politik di Tufts University. Poin-poin juga disertai dari keterangan Ian Easton, penulis buku The Chinese Invasion Threat: Taiwan's Defense and American Strategy in Asia.

1. Pantai-pantai berbahaya di Taiwan

Musuh utama China adalah kelangkaan pantai besar di Taiwan yang bisa didarati kendaraan amfibi. Ada 13 pantai seperti itu di Taiwan, dan semuanya telah disiapkan dengan skenario peperangan.

Peluncur roket ganda Thunderbolt-2000 menembakkan rudal dalam rangka latihan perang Han Kuang guna melawan invasi musuh. Latihan diadakan di Taichung, Taiwan, pada Kamis (16/7/2020).

Easton mengatakan, pasokan cadangan lain juga bisa dikerahkan seperti "jaring kawat, pagar kawat berduri, ranjau darat, tembok anti-tank, rintangan anti-tank... paku bambu, pohon yang ditebang, kontainer barang, dan mobil rongsokan."

2. Selat Taiwan yang berbahaya

Musuh alami lain yang akan dihadapi China adalah Selat Taiwan yang berbahaya. Selat itu sering dilanda angin kencang, topan, kabut tebal, dan hujan plum (hujan deras berhari-hari) hampir sepanjang tahun. Mengingat sifat cuaca yang berubah-ubah dan ekstrem di wilayah tersebut, China bisa saja menunda atau membatalkan invasi.

3. Cabut steker "pabrik dunia"

Mengingat bisnis-bisnis di Taiwan para pekerjanya banyak orang China, penghentian mendadak semua pabrik sebelum invasi dan putusnya pengiriman uang akan menyebabkan gangguan ekonomi yang signifikan. Situasi itu diyakini dapat menimbulkan perselisihan dan kepanikan di antara penduduk sipil "Negeri Panda".

Baca juga: India stop impor 101 jenis senjata dan peralatan militer, ada apa?

4. Mata-mata Taiwan

Hal lain yang bisa saja luput dari para propagandis China dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) adalah kemungkinan bahwa mata-mata Taiwan dapat melakukan pembunuhan para pemimpin politik dan militer, serta sabotase jaringan dan listrik China selatan.

5. Rudal

Taiwan juga terus memperkuat pertahanannya, dengan memiliki rudal jarak jauh seperti Hsiung Feng IIE. Jarak tempuhnya antara 1.000-1.500 km, membuatnya mampu mencapai Hong Kong, Shanghai, dan provinsi seperti Fujuan, Guangdong, dan Zhejiang. Rudal-rudal ini bisa sangat berguna untuk menghujani area-area di mana PLA coba mengerahkan pasukannya, dan begitu mereka berangkat ke laut.

Taiwan juga memiliki sistem anti-rudal balistik seperti Tien Kung III buatan dalam negeri, yang dapat menghabisi rudal serta pesawat yang masuk.  Armada kapal China tidak hanya akan berhadapan dengan rudal ini, tapi juga rudal dari jet tempur Taiwan, yang dapat berlindung di jaringan bunker Taiwan.

Bunker itu dibangun jauh di dalam pegunungan Taiwan dan dapat menggunakan jalan raya sebagai landasan pendaratan. Easton juga mengungkap adanya "dinding api" yang dapat digunakan untuk mengancam kapal perang China, dengan membakar jaringan pipa minyak bawah tanah.

6. Umpan

Angkatan Udara China diprediksi akan sulit bergerak, karena umpan yang tak terhitung jumlahnya akan dikerahkan di seluruh negara pegunungan itu, untuk membingungkan penargetan mereka. Artikel itu mengutip tingkat keberhasilan yang rendah dalam menargetkan peluncur rudal dari koalisi pimpinan AS selama Perang Teluk 1990-1991, dan rentetan pengeboman 78 hari oleh NATO terhadap peluncur rudal Serbia.

7. Peperangan asimetris

Artikel tersebut juga menjabarkan bagaimana peperangan bisa dilakukan secara asimetris. Contohnya saat China menggunakan senjata berbiaya rendah di "penghancur kapal induk" Dong-Feng 21D, untuk mengusir kapal induk AS.

Begitu pun dengan pasukan Taiwan dapat menggunakan supersonik Hisung Feng IIE untuk memberi ancaman serius ke kapal induk China Liaonning. Untuk memperkuat kemampuan tempur asimetrisnya, pendanaan untuk pertahanan Taiwan ditingkatkan untuk membangun armada drone baru, termasuk drone Tengyun yang dapat menembakkan rudal AGM-114 Hellfire buatan AS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengintip Kekuatan Tersembunyi Militer Taiwan: Jebakan di Pantai dan Dinding Api",


Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×