kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Aktivitas Pabrik di Asia Loyo Karena Ketidakpastian Tarif AS


Selasa, 01 Juli 2025 / 22:32 WIB
Aktivitas Pabrik di Asia Loyo Karena Ketidakpastian Tarif AS
ILUSTRASI. A work scene is taking place at the Longtan Container Terminal of Nanjing Port in Nanjing, Jiangsu province, China, on July 31, 2024. On the same day, the service industry Survey center of the National Bureau of Statistics and the China Federation of Logistics and Purchasing are releasing data, showing that in July, the manufacturing purchasing managers index (PMI) is 49.4%, slightly down 0.1 percentage points from the previous month. (Photo by Costfoto/NurPhoto)NO USE FRANCE


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Aktivitas pabrik di beberapa negara Asia menurun pada Juni. Ini karena ketidakpastian tarif dari Amerika Serikat (AS), yang membuat permintaan global rendah. 

Meskipun ada sedikit tanda-tanda perbaikan, pemulihan ekonomi di Asia terlihat masih suram. Alhasil, pembicaraan dagang dengan AS menjadi hal penting. 

Survei sektor swasta yang dirilis pada Selasa (1/7) menunjukkan lemahnya kondisi manufaktur pada Juni 2025. Purchasing managers' index (PMI) Vietnam misalnya turun dari 49,8 ke 48,9. 

Baca Juga: Investasi dan Pabrik Baru Mendongkrak Industri Manufaktur Panel Surya Dalam Negeri

PMI Malaysia juga masih di zona kontraksi di 49,3, meski naik dari 48,8. Sementara PMI Taiwan turun dari 48,6 ke 47,2. PMI Indonesia juga turun menjadi 46,9 pada Juni, dari 47,4 pada bulan Mei.

Aktivitas pabrik di Korea Selatan sudah turun lima bulan berturut-turut. Di Juni, posisinya ada di 48,7. Tapi penurunan melambat berkat meredanya ketidakpastian politik setelah pemilu presiden pada 3 Juni.

Ini jadi tantangan besar bagi para pembuat kebijakan. Terlebih ada perubahan di perdagangan global akibat tarif impor Donald Trump. 

Sejatinya, masih ada kabar baik dari aktivitas pabrik di Jepang, yang tumbuh untuk pertama kalinya dalam 13 bulan ke level 50,1 di Juni, dari 49,4  pada Mei. 

Sementara data PMI Caixin China naik ke 50,4 di Juni dari 48,3 di Mei karena pesanan baru. Namun, pembicaraan dagang yang masih buntu dengan AS, melemahnya permintaan global, dan pertumbuhan ekonomi China yang lesu akan terus membebani sektor industri Asia. 

"Secara keseluruhan, pasokan dan permintaan di sektor manufaktur pulih pada Juni," kata Wang Zhe, ekonom Caixin Insight Group. Tetapi dia mengakui, kondisi eksternal masih sulit dan penuh ketidakpastian.

Sementara itu, aktivitas manufaktur India meningkat ke level tertinggi dalam 14 bulan terakhir, yaitu 58,4. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan penjualan ekspor dan perekrutan tenaga kerja dalam jumlah besar.

Baca Juga: Pabrik-Pabrik Eropa Mulai Pulih, Asia Masih Tertekan Risiko Tarif AS
 

Selanjutnya: Dorong Ekonomi Lokal, ASDP Gandeng Pelindo Luncurkan Vending Machine UMK di Ajibata

Menarik Dibaca: 5 Cara Memperbaiki Tekstur Kulit agar Kembali Mulus




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×