kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akuntan yang menjadi miliarder migas (1)


Selasa, 31 Januari 2017 / 13:22 WIB
Akuntan yang menjadi miliarder migas (1)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Berkenalan dengan bisnis perminyakan sejak masih muda, merupakan modal awal yang menuntun Paul L. Foster masuk dalam jajaran miliarder dunia. Akuntan lulusan Baylor University Texas itu akhirnya tergerak membangun perusahaan minyak sendiri, yang dia namakan Western Refining di tahun 1997. Perusahaan ini berkembang pesat. Ini pula  yang mengantarkan pria yang kini berusia 59 tahun itu memiliki kekayaan sebesar US$ 1,38 miliar.

Bisnis minyak dan gas (migas) membawa berkah besar bagi Paul L. Foster. Dari bisnis ini, pria yang kini berusia 59 tahun itu kini  tercatat sebagai salah satu orang kaya dunia versi Forbes, dengan total kekayaan tak kurang dari US$ 1,38 miliar.

Foster memulai awal kariernya sebagai pekerja di industri perminyakan, perpipaan serta penggalian. Seperti diberitakan Forbes, Senin (30/1), pekerjaannya yang sangat menantang, menjadi alasan kuat baginya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Maka Pria kelahiran Lovington, New Mexico, Amerika Serikat tersebut kemudian melanjutkan pendidikannya dan berhasil menyabet gelar sarjana di bidang akuntansi pada tahun 1979 di Baylor University. Baylor merupakan universitas tertua di Texas, dan pioner institusi pendidikan di kawasan barat Mississippi AS.

Selepas menamatkan pendidikannya di Baylor, Foster lantas melanjutkan kariernya sebagai akuntan bersertifikat (certified public accountant) dan mengerjakan pembukuan dari sebuah perusahaan penggalian minyak di kawasan selatan Amerika Serikat.

Setelah lama bekerja di bidang keuangan pada perusahaan perminyakan, Foster lantas membangun usaha sendiri. Tepatnya pada tahun 1997, dia mendirikan perusahaan bernama Western Refining.

Western Refining merupakan perusahaan perminyakan, yang mengoperasikan dua ladang minyak. Kedua aset ladang minyak Western Refining mampu memproduksi 150.000 barel per hari. Selain itu, Foster juga memiliki 200 tempat pengisian minyak.

Bekal pengalaman sejak remaja, menjadi modal penting bagi Foster dalam mengembangkan Western Refining. Terbukti dalam waktu kurang dari 10 tahun, yakni di tahun 2006, ballotpedia.org menyebut Western Refining menjadi perusahaan swasta milik pribadi terbesar keempat di Amerika Serikat (AS).

Maka tidak heran jika pada tahun 2007, nama Foster sudah masuk dalam jajaran orang kaya versi Forbes. Saat itu, dia menduduki peringkat ke-261 dunia dengan total kekayaan senilai US$ 1,9 miliar.

Dalam laporannya, Bloomberg memberitakan selain menjadi pendiri Western Refining, sejak September 2005 Foster juga menjabat Executive Chairman dari anak perusahaannya yang bernama  Western Refining Logistics GP LLC. Disini mulai tahun 2013, dia menjabat sebagai direktur.

Hingga akhirnya bisnis minyak mulai mendapat tekanan sejak tahun 2013 karena penurunan harga. Kekayaan Foster yang sempat mencapai US$ 1,9 miliar, turun drastis menjadi US$ 1,1 miliar per September 2013.

Meski begitu, Foster tidak menyerah, dan berhasil melambungkan lagi kekayaannya menjadi US$ 1,5 miliar di akhir tahun 2014. Foster sendiri banyak memiliki kesibukan. Dia juga sempat menduduki posisi penting di El Paso Chamber of Commerce, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perencana ekonomi asal Texas.

Di bidang sosial, Foster juga dipercaya membantu mengurus Hanmaker School of Business, anak usaha dari universitas Baylor yang merupakan almamaternya. Dia juga merupakan pemegang saham kedua terbesar di Mountain Star Sports Group LLC, sebuah perusahaan di bidang olahraga, khususnya baseball.

Hidup bergelimang harta tak membuat Foster lupa diri. Sebagian kekayaannya dia donasikan pada bidang pendidikan, karena dia memang terkenal dermawan dan sangat peduli terhadap pendidikan di AS. Keikutsertaan dalam mengelola pendidikan, terus dia tekuni hingga akhirnya Paul memilih keluar pada Juli 2013.  

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×