Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TAICHUNG. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengawasi penerbangan uji publik pertama dari jet baru yang dirancang secara lokal. Ini adalah bagian dari rencana pemerintahnya untuk meningkatkan pertahanan dalam menghadapi tantangan yang semakin besar dari China.
Dilansir dari Reuters, angkatan bersenjata Taiwan sebagian besar dilengkapi oleh peralatan tempur dari Amerika Serikat, tetapi Tsai telah menjadikan pengembangan industri pertahanan yang dikembangkan di dalam negeri sebagai prioritas.
Baca Juga: Terbitkan buku kontroversial, mantan penasehat sebut Trump tak tahu apa-apa
Terutama karena China yang mengklaim pulau itu sebagai miliknya, meningkatkan upaya modernisasi militer.
AT-5 Brave Eagle, yang dibuat oleh Aerospace Industrial Development Corp yang merupakan BUMN Taiwan, dibuat dengan anggaran sebesar T$ 68,6 miliar atau setara $ 2,32 miliar.
Ini adalah jet pertama yang dibuat di dalam negeri sejak pesawat tempur F-CK-1 Ching-kuo, diluncurkan lebih dari tiga dekade lalu.
Berbicara di sebuah pangkalan udara di pusat kota Taichung, Tsai mengatakan, pesawat baru itu membantah para penentang yang berpikir Taiwan kekurangan teknologi dan harus fokus pada pemenuhan kebutuhan pertahanannya dari luar negeri.
Baca Juga: Duh, WHO catat rekor kenaikan kasus corona tertinggi dalam satu hari
"Pesawat baru tidak hanya telah menciptakan lebih dari 2.000 peluang kerja, tetapi juga akan meneruskan pengalaman dan menumbuhkan generasi baru bakat teknis industri kedirgantaraan," katanya.
AT-5 diapit oleh Ching-kuo, melakukan penerbangan 12 menit di depan Tsai. Penerbangan uji resmi pertamanya adalah awal bulan ini, kurang dari setahun setelah prototipe diluncurkan.
Pesawat ini dapat dilengkapi dengan senjata. Angkatan udara Taiwan berencana untuk mengambil 66 unit pesawat ini pada tahun 2026 untuk menggantikan pesawat pelatihan AT-3 dan F-5 yang sudah tua.
Baca Juga: China melaporkan 18 kasus virus corona baru, 9 di antaranya di Beijing
Penerbangan uji coba dilakukan di tengah kehadiran militer China yang ditingkatkan di dekat pulau demokrasi.
Taiwan mengatakan angkatan udara China telah terbang di dekat itu setidaknya tujuh kali dalam dua minggu terakhir, dengan yang terakhir adalah pada hari Minggu.
Taiwan meluncurkan peningkatan belanja pertahanan terbesar dalam lebih dari satu dekade pada tahun lalu, dan pemerintah juga mengembangkan kapal selam baru buatan dalam negeri.
Baca Juga: Korut siap luncurkan aksi hukuman pembalasan kepada Korsel