kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.693   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.687   -23,36   -0,27%
  • KOMPAS100 1.186   -7,79   -0,65%
  • LQ45 850   -5,13   -0,60%
  • ISSI 310   -0,46   -0,15%
  • IDX30 439   -3,16   -0,71%
  • IDXHIDIV20 509   -4,28   -0,83%
  • IDX80 133   -0,89   -0,67%
  • IDXV30 140   -1,27   -0,90%
  • IDXQ30 140   -1,22   -0,86%

Apakah The Fed Berani Pangkas Suku Bunga Pekan Ini? Bagaimana Prospek di 2026?


Selasa, 09 Desember 2025 / 06:44 WIB
 Apakah The Fed Berani Pangkas Suku Bunga Pekan Ini? Bagaimana Prospek di 2026?
ILUSTRASI. Federal Reserve diperkirakan akan menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini. REUTERS/Leah Millis


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Federal Reserve diperkirakan akan menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini. Namun arah kebijakan pada 2026 masih penuh ketidakpastian. Setelah perdebatan panjang mengenai perlu tidaknya pemangkasan suku bunga, mayoritas analis melihat The Fed hampir pasti memangkas suku bunga 25 basis poin pada Rabu ini, meskipun keputusan di dalam komite kemungkinan terbelah.

Mengutip Yahoo Finance, Alan Blinder, mantan wakil ketua The Fed, mengatakan keputusan kali ini “sulit”, tapi peluang pemangkasan tetap lebih besar. Namun ia memperingatkan bahwa keputusan ini bisa menjadi “pemotongan hawkish”: suku bunga dipangkas, tapi disertai pesan tegas agar pasar tidak berharap pemangkasan beruntun.

Ekonom lain, seperti Luke Tilley dari Wilmington Trust, memperkirakan Jerome Powell akan kembali menekankan perbedaan pandangan internal dan meminta pasar tidak menganggap The Fed akan terus memangkas suku bunga secara otomatis.

Menjelang pertemuan, sejumlah pejabat The Fed menyuarakan keberatan karena inflasi masih 1 poin persentase di atas target 2%. Presiden Fed Boston Susan Collins, Presiden Fed Kansas City Jeff Schmid, dan Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee termasuk yang ingin berhati-hati. 

Sebaliknya, Presiden Fed New York John Williams, salah satu tokoh paling berpengaruh di bank sentral, sempat memberikan sinyal kuat mendukung pemangkasan.

Baca Juga: Ekspor Melesat, Impor Loyo: Sinyal Pemulihan atau Fatamorgana Ekonomi China?

Menurut mantan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, sinyal Williams sudah cukup kuat untuk meningkatkan peluang pemangkasan. Namun ia sendiri mengaku tidak akan mendukung pemotongan saat ini karena belum melihat argumen ekonomi yang benar-benar kuat.

Blinder memperingatkan risiko lain: jika Fed terus memotong suku bunga, upaya menurunkan inflasi bisa makin berat. Bahkan ia menyebut kemungkinan inflasi kembali “membandel”.

Situasi makin rumit karena rilis data ekonomi mengalami keterlambatan akibat penutupan pemerintahan AS yang berlangsung sepanjang Oktober dan masuk ke November. Inflasi PCE inti terbaru (September) berada di 2,8%, turun tipis dari Agustus. The Fed memperkirakan inflasi akhir tahun akan berada di 3,1%.

Pasar tenaga kerja juga menunjukkan sinyal campuran. Data September terlihat kuat, tetapi laporan Beige Book menunjukkan pada awal November PHK naik, perusahaan membekukan perekrutan, serta mengurangi jam kerja. Beberapa perusahaan bahkan menggantikan posisi entry-level dengan teknologi AI.

Para pejabat The Fed akan mendapat data yang lebih baru setelah pertemuan minggu ini.

Fokus menuju 2026, pasar menunggu sinyal jalur kebijakan ke depan. Powell akan memberi konferensi pers, dan Fed akan merilis proyeksi terbaru untuk suku bunga, inflasi, PDB, dan pengangguran.

Baca Juga: Langkah Kontroversial: Trump Restui Chip Super Nvidia Masuk China




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×