kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Apartemen Direktur IMF, Lagarde digeledah polisi


Kamis, 21 Maret 2013 / 07:17 WIB
Apartemen Direktur IMF, Lagarde digeledah polisi
ILUSTRASI. Analis memperkirakan, prospek saham PT Semen Indonesia Tbk menarik dalam jangka panjang seiring pemulihan ekonomi ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.


Sumber: BBC, Reuters |

PARIS. Kepolisian Prancis menggeledah apartemen Direktur International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde, di Paris. Ini adalah bagian dari penyelidikan atas perannya dalam skandal keputusan pengadilan arbitrase yang memenangkan seorang pengusaha kontroversial, Bernard Tapie.

"Penggeledahan ini akan membantu mengungkap kebenaran, yang akan membuktikan bahwa klien saya tidak bersalah atas perbuatan kriminal," jelas pengacara Lagarde, Yves Repiquet.

Penggeledahan di apartemen Lagarde di Paris dilakukan pada Rabu (20/3). Saat apartemennya digeledah, Lagarde sedang berada di Frankfurt untuk menghadiri pertemuan.

Kasus ini berawal pada tahun 2008, di mana pengadilan memenangkan Bernard Tapie dalam sengketa dengan Credit Lyonnais, bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah, terkait penjualan perusahaan peralatan olahraga Adidas pada 1990-an.

Lagarde masih menjabat sebagai menteri keuangan Prancis ketika Bernard Tapie memenangkan ganti rugi senilai US$400 juta.

Pihak penuntut Prancis mengatakan Lagarde diduga melampaui kewenangan dengan mengizinkan kasus ini ditangani pengadilan arbitrase. Selain itu nilai ganti rugi tersebut dianggap terlalu besar.

Lagarde menyetujui kompensasi untuk Tapie beberapa bulan setelah pengusaha tersebut memberikan dukupan pada presiden ketika itu, Nicolas Sarkozy.

Wanita nomor satu di IMF ini sebelumnya pernah membantah melakukan kesalahan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×