Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - AUSTIN, TEXAS. Apple Inc, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), tengah mencoba mengubah prosedur daur ulang produknya dengan menggunakan robot bernama Daisy.
Dilansir dari Reuters, Minggu (12/1), robot ini dapat membongkar Iphone, sehingga mineral yang menyusun produk Apple dapat dipulihkan dan digunakan kembali.
Robot Daisy akan membongkar Iphone dan memisahkan bagian per bagian mulai dari logic board, kamera hingga layar. Robot milik Apple Inc ini memecah Iphone sehingga 14 mineral, termasuk lithium, yang dapat diekstraksi dan didaur ulang.
Daisy yang memiliki panjang kurang dari 20 meter bekerja empat langkah memisahkan baterai iPhone dengan semburan udara -80 Celcius (-176 Fahrenheit).
Baca Juga: Mantan kepala HBO Richard Plepler menandatangani kesepakatan produksi dengan Apple
Kemudian mengeluarkan sekrup dan modul, termasuk modul haptic yang membuat telepon bergetar. Selanjutnya, komponen dikirimkan ke pendaur ulang agar mineral diekstraksi dan dimurnikan.
Apple Inc mengatakan bahwa robot Daisy adalah bagian dari rencana untuk membuat pabrikan 'jaringan tertutup' (close-loop), yang tidak bergantung pada industri pertambangan.
"Kami tidak harus bersaing dengan orang-orang yang menambang. Tidak ada yang perlu ditakuti oleh penambang dalam pengembangan ini," ujar kepala lingkungan, kebijakan, dan sosial Apple Inc, Lisa Jackson, dilansir Reuters.
Namun, sejumlah analis industri menilai tujuan agresif itu mustahil, sebab adanya peningkatan permintaan global akan produk elektronik, tetap akan membutuhkan tambang baru akan
Baca Juga: Harga saham Apple menembus US$ 300 untuk kali pertama dalam sejarah
Tak hanya itu, pengusaha pertambangan mencatat bahwa dengan meningkatnya popularitas kendaraan listrik, mineral yang baru ditambang akan diperlukan dalam skala yang lebih besar.
Sebagai informasi, pada 2019 Apple membuka pabrik daur ulang elektronik sebagai solusi sampah elektronik dunia. Pabrik daur ulang tersebut berlokasi di Austin, Texas.
Apple sendiri sudah menggunakan timah daur ulang, kobalt, dan tanah jarang di beberapa produknya. Mereka berencana untuk menambah daftar daur ulang tersebut.
Bulan lalu, perusahaan ini bahkan telah membeli batch komersial pertama dari aluminium bebas karbon dari perusahaan patungan antara Rio Tinto dan Alcoa.
Baca Juga: iPhone XR, smartphone terlaris 2019
Apple sedang mempertimbangkan berbagi teknologi Daisy dengan yang lain, termasuk pembuat mobil listrik.
Keberadaan Daisy memang masih meragukan di dunia teknologi yang ingin perusahaan lebih fokus pada membangun produk yang dapat diperbaiki, bukan hanya didaur ulang.