Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Harga saham Apple menembus US$ 300 untuk kali pertama dalam sejarah
Tak hanya itu, pengusaha pertambangan mencatat bahwa dengan meningkatnya popularitas kendaraan listrik, mineral yang baru ditambang akan diperlukan dalam skala yang lebih besar.
Sebagai informasi, pada 2019 Apple membuka pabrik daur ulang elektronik sebagai solusi sampah elektronik dunia. Pabrik daur ulang tersebut berlokasi di Austin, Texas.
Apple sendiri sudah menggunakan timah daur ulang, kobalt, dan tanah jarang di beberapa produknya. Mereka berencana untuk menambah daftar daur ulang tersebut.
Bulan lalu, perusahaan ini bahkan telah membeli batch komersial pertama dari aluminium bebas karbon dari perusahaan patungan antara Rio Tinto dan Alcoa.
Baca Juga: iPhone XR, smartphone terlaris 2019
Apple sedang mempertimbangkan berbagi teknologi Daisy dengan yang lain, termasuk pembuat mobil listrik.
Keberadaan Daisy memang masih meragukan di dunia teknologi yang ingin perusahaan lebih fokus pada membangun produk yang dapat diperbaiki, bukan hanya didaur ulang.